Suara.com - Agenda berkemah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah pejabat lainnya di kawasan titik nol kilometer Ibu Kota Negara disebut bisa picu tren baru. Pengamat pariwisata dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengatakan kegiatan itu bisa menumbuhkan minat wisata masyarakat untuk berkemah di alam terbuka, khususnya glamping.
"Ketika seorang presiden berkemah, citra yang terbentuk memang glamping di alam terbuka. Hal itu bisa saja memunculkan tren baru berwisata glamping," kata Chusmeru dikutip dari ANTARA.
Seperti diketahui, glamping sendiri merupakan istilah dari glamorous camping atau berkemah dengan berbagai peralatan lengkap yang telah disediakan. Bahkan juga kerap didukung dengan fasilitas dan peralatan mewah.
Meski telah ada di sejumlah daerah, wisata glamping menurut Chusmeru belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, salah satunya karena kurangnya aktivitas maupun atraksi wisata yang ditawarkan pengelola.
Baca Juga: Dibanding Bambang Susantono, Ahok Disebut lebih Pantas Jadi Kepala Otorita IKN, Ini Alasannya
Sehingga, kata dia, wisata glamping jika dikemas dengan baik tentu sangat potensial untuk dikembangkan sebagai alternatif dalam industri pariwisata, terutama bagi generasi milenial yang jenuh pada objek wisata favorit dan ingin kembali ke alam.
Chusmeru juga menilai bahwa agenda Jokowi berkemah di titik nol IKN tersebut menunjukkan bukti keseriusan pemerintah dalam membangun IKN sehingga perlu mendapatkan apresiasi.
"Selain itu, kegiatan Presiden Jokowi bersama lima gubernur di pulau Kalimantan itu juga menumbuhkan harapan akan masa depan yang lebih baik di wilayah Kalimantan, sehingga dapat mengurangi kesan Jawa-sentris," ujarnya.
Presiden Jokowi berkemah dan menginap di titik nol IKN di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bersama lima gubernur se-Kalimantan pada Senin, (14/3) hingga Selasa (15/3) siang.