Suara.com - Dalam pelajaran biologi kita belajar bahwa setiap makhluk hidup mengalami pembentukan gamet dalam tubuhnya, termasuk juga tumbuhan. Gamet merupakan sel yang terbentuk dengan tujuan untuk reproduksi. Proses tersebut disebut juga dengan gametogenesis.
Pada tumbuhan berbiji, proses gametogenesis terbagi menjadi dua, yaitu mikrosporogenesis dan megasporogenesis. Dikutip dari Ruang Guru, berikut perbedaan keduanya.
1. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis merupakan proses pembentukan gamet jantan. Proses ini terjadi di dalam kepala sari. Kemudian di dalam kepala sari terdapat kantung serbuk sari yang di dalamnya ada berbagai sel-sel induk serbuk sari (mikrospora) yang diploid.
Baca Juga: Pelajaran Biologi: Kenali Perbedaan Gen, DNA, RNA, dan Kromosom dalam Tubuh Manusia
Adapun tahapan pembentukan mikrosporogenesis secara lengkap adalah sebagai berikut:
a. Sel induk mikrospora melakukan pembelahan meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid.
b. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu (tetrad).
c. Setiap mikrospora mengalami pembelahan kariokinesis sehingga menghasilkan 2 inti haploid. Yaitu inti vegetatif (inti saluran serbuk sari) dan inti generatif.
d. Inti generatif membelah secara mitosis sehingga membentuk dua inti sperma yang dikenal dengan inti generatif I dan inti generatif II.
2. Megasporogenesis
Megasporogenesis merupakan pembentukan gamet betina. Berlangsung di dalam ovarium (bakal buah). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum) yang mengandung sel induk megaspora.
Tahapan megasporogenesis lengkap pada tumbuhan berbiji meliputi:
Baca Juga: Kanada Buat Vaksin Covid-19 dari Tumbuhan, Ini Kelebihan dan Efek Sampingnya!
a. Sebuah sel induk megaspora dengan inti diploid di ovarium mengalami pembelahan meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.
b. Kedua sel haploid itu kemudian mengalami pembelahan meiosis II sehingga menghasilkan 4 megaspora haploid.
c. Tiga anakan di antaranya mengalami degenerasi (mati).
d. Megaspora yang masih hidup mengalami 3 kali mitosis diikuti kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga muda) dan 8 inti haploid.
e. Secara rinci, delapan inti anakan itu terdiri dari 2 kandung lembaga sekunder, 3 antipoda, 2 sel sinergid, dan 1 ovum.