Suara.com - Seorang ibu membagikan pengalamannya melahirkan dua kali dalam setahun. Meski begitu, ibu ini tidak melahirkan anak kembar.
Melansir Daily Star, ibu bernama Caroline Wortman tersebut sempat didiagnosa tidak akan bisa hamil.
Penyebabnya, wanita 30 tahun ini memiliki kondisi bernama uterine didelphys. Kondisi ini membuat seseorang memiliki dua sistem reproduksi.
Kondisi Caroline ini terkuak ketika dirinya pergi ke ginekolog di umur 18 tahun. Saat itu, ia diberitahu bahwa dirinya punya dua serviks.
Baca Juga: Ulasan Film Innocence: Perjuangan Anak untuk Membuktikan Ibu Tak Bersalah
Tidak hanya itu, dokter sempat memberitahu Caroline bahwa ia mungkin akan mandul atau melewati kehamilan yang berisiko.
Caroline sendiri menikah pada September 2019 silam. Ia dan suami lantas mencoba untuk memiliki anak.
Di luar dugaan, Caroline akhirnya hamil pada April 2020. Saat itu, usia kehamilannya sudah memasuki 7 minggu.
Caroline lantas melahirkan bayi yang diberi nama Josie pada 2 Januari 2021. Sang bayi berhasil lahir dengan sehat dan selamat.
Namun, sekitar 6 bulan kemudian, Caroline kembali merasa mual. Ibu ini lantas melakukan tes kehamilan dan ternyata dirinya memang hamil lagi.
Baca Juga: SImak 7 Manfaat Asparagus untuk Kesehatan, Baik Dikonsumsi Ibu Hamil
Caroline dan suami sendiri sebenarnya belum merencanakan untuk punya anak kedua. Namun, saat dicek ke dokter, usia kandungan Caroline sudah 10 minggu.
Tidak hanya itu, bayi kedua Caroline ini berada di rahim yang berbeda dari bayi pertama.
Caroline melahirkan lagi pada Desember 2021 di usia kehamilan 33 minggu. Karena lahir prematur, bayi keduanya sempat dirawat di NICU.
Wanita dengan dua rahim ini lantas membagikan kisah uniknya lewat TikTok. Di sana, ia memberi semangat pada wanita lain yang juga didiagnosis mandul oleh dokter.
"Aku tidak ingat mendengar cerita serupa dengan diagnosis yang sama denganku selama kehamilan," ungkapnya.
"Tidak subur dan hanya mengira bahwa kau tidak subur adalah dua hal yang berbeda."
"Jadi aku mendukung para wanita untuk tidak menyerah jika mereka ingin menjadi ibu. Untuk mereka yang punya diagnosis serupa, aku harap ceritaku ini dapat membantu," tutup Caroline.