Suara.com - Acara Multicultural International Women's Day Fashion Show yang diselenggarakan oleh Muticultural Council Of The Northern Teritory (MCNT), Australia, dimanfaatkan oleh warga negara Indonesia yang berada di Darwin, Australia Utara, untuk mempromosikan busana tradisional dari berbagai daerah di lndonesia.
Acara ini dikoordinir oleh Luicia Marie Pongoh, atau kerap disapa Lucy, berkoordinasi dengan Konsulat Indonesia di Darwin, Australia.
Lucy yang berasal dari Tonsea, Manado, bersuamikan pria warga negara Australia. Ia berkukuh mempertahankan nasionalitasnya sebagai warga negara Indonesia meski sudah bertahun-tahun tinggal di Australia.
Dalam acara yang bertujuan untuk memeringati Hari Perempuan Internasional tersebut, ada sekitar 15 negara yang memeragakan busana tradisional masing-masing negaranya.
Baca Juga: Desak RUU PPRT Disahkan, Indeks Pembangunan Perempuan Masih di Bawah Laki-laki
Dan demi bisa tampil maksimal, Lucy menggerakkan teman-teman sesama warga negara Indonesia yang bisa dijangkaunya untuk tampil di panggung. Hingga akhirnya terkumpullah 8 orang yang bersedia tampil memeragakan berbagai busana tradisional Indonesia.
Mereka adalah:
- Gabby Anderson, membawa bendera merah putih
- Roosye Maria Langi, mengenakan baju tradisional Dayak, Kalimantan Tengah
- Meliana Schoonens, mengenakan baju tradisional Jawa Barat
- Jeni J Manafe Wilkins, mengenakan baju tradisional Rote, NTT
- Merry Hammond, mengenakan baju tradisional Rote, NTT
- Mintje Kaligis Prakash, mengenakan kebaya nasional Indonesia
- Fritje Rzepka, mengenakan baju tradisional Sumatera Barat
- Luisa Marie Pongoh, mengenakan baju Srikandi dari Jawa Tengah
Dan yang membanggakan, penampilan Lucy dan kawan-kawan mendapat apresiasi berupa The Best Performance dan The Best Costume.
"Rasanya nggak percaya. Padahal kita baru latihan malamnya. Dan itu pun masih berantakan. Tapi, entah kenapa, akhirnya bisa mendapat apresiasi seperti ini," kata Lucy ketika dihubungi oleh Suara.com, Sabtu (13/3/2022).
Tak hanya bangga, Lucy mengaku, ia dan kawan-kawan lain yang tampil di panggung sangat terharu dengan penampilan mereka. Apalagi saat bendera merah putih dikibarkan.
"Semua meneteskan air mata, mungkin kita semua teringat kampung halaman masing-masing, sudah 3 tahun kita nggak pulang ke Indonesia karena Covid-19," kata Lucy lagi.
Upaya dan semangat Lucy dan kawan-kawan tidak sia-sia. Edwin Joseph, Presiden MCNT, mengaku bahwa dirinya merasa terkejut sekaligus takjub dengan penampilan dari Indonesia, karena baru kali ini ia tahu betapa kayanya budaya Indonesia.
Penampilan Lusy dan kawan-kawan juga sangat diapresiasi oleh Gulfan Afero, konsulat RI di Darwin, Australia. Ia turut memberi dukungan atas semangat dan upaya yang dilakukan Lucy dan kawan-kawan.