Suara.com - Kamu pasti sudah sering mendengar istilah dana darurat. Dana Darurat adalah dana yang disimpan untuk keadaan darurat; baik itu kecelakaan, kerusakan rumah, atau bahkan ketika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara mendadak.
Bagi pekerja kantoran atau profesional, jika ingin menyisihkan dana darurat, yang harus dipersiapkan adalah mengumpulkan sebagian biaya hidup selama tiga sampai enam bulan.
“Itu standarnya. Kenapa? Kalau misalnya terjadi sesuatu seperti dirumahkan atau di-PHK, kita punya waktu tiga sampai enam bulan beradaptasi sebelum mencari tempat kerja baru,” ungkap Tech & Financial Enthusiast Fellexandro Ruby, dalam acara Djempolan Kredivo Series 6, Jumat (11/3/2022).
Berbeda dari rencana dana darurat karyawan, bagi pengusaha atau pebisnis, Ruby menyarankan perlu dana darurat yang bisa meng-cover biaya hidup selama enam sampai dua belas bulan.
“Disarankan enam sampai dua belas bulan biaya hidup. Supaya apa? Karena kalau terjadi sesuatu seperti bisnis turun, bahkan peraturan baru yang mempersulit bisnis dan pandemi, kita punya waktu untuk beradaptasi,” lanjut Ruby.
“Dan itu acuannya untuk mengumpulkan dana darurat, yaitu dengan menyisihkan sebagian pendapatan setiap bulan,” lanjut Ruby.
Untuk lebih lengkapnya, simak tiga langkah untuk mempersiapkan dana darurat, seperti yang dilansir Securian.
1. Mulai Dengan Kontribusi Kecil Dan Teratur
Untuk menyisihkan dana darurat, yang harus dilakukan adalah menekan arus kas keuangan. Kurangi kebiasaan membeli barang yang tidak perlu, atau pengeluaran yang terlalu boros. Kuncinya, simpan uang yang kamu dapat dari gaji.
Baca Juga: 4 Tips Mengatur Rencana Keuangan yang Baik, Segera Terapkan!
2. Jangan Menambah Pengeluaran Bulanan