Kenali 4 Tumbuhan Endemik Langka Indonesia yang Terancam Punah Akibat Kerusakan Lingkungan

Jum'at, 11 Maret 2022 | 14:12 WIB
Kenali 4 Tumbuhan Endemik Langka Indonesia yang Terancam Punah Akibat Kerusakan Lingkungan
Anggrek hitam endemik Indonesia (Dok.)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia terkenal sebagai negara pemilik hutan hujan tropis terbesar di dunia dengan luas 143 juta hektar. Inilah yang menyebabkan tanaman endemik langka banyak tumbuh di Indonesia.

Tapi sayangnya, karena kerusakan lingkungan seperti kebakaran hutan dan penebangan pohon, membuat area tempat tumbuh tanaman endemik langka di Indonesia terancam punah.

Berikut daftar empat tanaman endemik di Indonesia yang keberadaannya terancam punah dan perlu dilakukan upaya penyelamatan, mengutip siaran pers PT Pupuk Kalimantan Timur, Jumat (11/3/2022).

1. Acung Jangkung
Amorphophallus decus-silvae Backer & Alderw atau lebih dikenal dengan acung jangkung merupakan tanaman endemik jenis bunga bangkai yang hanya dapat ditemukan di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah bagian barat.

Baca Juga: Walhi Sebut Proyek Strategis Nasional di Jawa Barat Jadi Pemicu Kerusakan Lingkungan dan Konflik Sosial

Tinggi dari acung jangkung dapat mencapai 2 hingga 3,5 meter dengan warna tangkai daun ke abu-abuan dengan totol acak berwarna coklat tua.

Sebagaimana bunga bangkai pada umumnya, pada waktu mekar, acung jangkung mengeluarkan bau bangkai yang menyengat.

Akan tetapi, umbi dari tanaman ini ternyata berpotensi menjadi sumber karbohidrat. Meskipun demikian, populasi acung jangkung kian menurun dan diperkirakan kurang dari 10.000 tanaman yang ada di alam berdasarkan catatan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Selain karena kurangnya pembudidayaan, maraknya peralihan fungsi kawasan juga menjadi penyebab terancamnya keberadaan acung jangkung di habitatnya.

2. Pohon Palahlar
Memiliki nama latin Dipterocarpus littoralis Blume, pohon palahlar merupakan tanaman endemik dari pulau Nusakambangan.

Baca Juga: Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis di Indonesia, Beserta Manfaat Bagi Lingkungan

Dengan tinggi mencapai 35 meter, pohon ini berpotensi menjadi penghasil kayu komersial yang berkualitas dan bernilai jual tinggi.

Selain itu, pohon palahlar juga bermanfaat sebagai tanaman obat, utamanya pada bagian kulit kayu dan daunnya berkhasiat sebagai anti-bacterial.

Pembalakan liar menjadi salah satu kendala akan berkurangnya populasi dan persebaran pohon palahlar. Guna melestarikan pohon palahlar, dapat dilakukan melalui biji dan cabutan semai di alam.

3. Kantong Semar

Tanaman kantong semar. (Pixabay/Sonja-Kalee)
Tanaman kantong semar. (Pixabay/Sonja-Kalee)

Memiliki bentuk seperti kantong, tanaman Nepenthaceae lebih dikenal dengan sebutan kantong semar.

Tanaman ini hanya ditemukan di beberapa wilayah di Kalimantan Barat yang menjadikannya sebagai tanaman endemik. Dengan bentuknya yang unik, kantong semar berpotensi sebagai tanaman hias yang cantik.

Disisi lain, pertumbuhan tanaman kantong semar relatif lambat. Dengan adanya perburuan liar dan kerusakan habitat asli yang salah satunya diakibatkan oleh kebakaran hutan, hal ini menjadikan populasi kantong semar semakin sedikit dan terancam keberadaannya.

Menurut LIPI, cara terbaik untuk menyelamatkan kantong semar adalah dengan melakukan konservasi eksitu atau dilakukan di luar habitat aslinya serta melakukan kultur jaringan.

4. Anggrek Hitam

Anggrek hitam endemik Indonesia (Dok.)
Anggrek hitam endemik Indonesia (Dok.)

Anggrek hitam atau Coelogyne pandurata L. merupakan salah satu flora endemik atau tumbuhan unik yang hanya tumbuh di daerah tertentu di wilayah Kalimantan, diantaranya adalah Kalimantan Timur.

Pada dasarnya, anggrek ini tidak sepenuhnya berwarna hitam. Hanya bagian labellum atau lidah bunga yang berwarna hitam, sedangkan kelopak bunga berwarna hijau kekuningan.

Dengan bunga berbentuk tangkai, anggrek ini memiliki pesonanya sendiri terlebih lagi dengan aromanya yang khas.

Tumbuhan ini hidup bergerombol membentuk rumpun yang tumbuh di habitat yang relatif lembab dan rajin berbunga.

Dengan keindahan dan keunikan anggrek hitam, Kalimantan Timur menjadikannya sebagai maskot flora dan lebih dikenal sebagai Kersik Luai oleh masyarakat setempat.

Sebagai perusahaan yang berkomitmen menjaga lingkungan dan ekosistem, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) ikut berkontribusi dalam upaya melestarikan tanaman langka khas Kalimantan Timur ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI