Suara.com - Fenomena orang-orang superkaya atau crazy rich selalu menarik perhatian masyarakat. Bagaimana tidak, mereka tak segan untuk memamerkan gaya hidup dan kekayaannya di muka umum, termasuk media sosial, atau yang dikenal dengan flexing.
Cara ini disebut sebagai langkah mereka untuk bisa mendapatkan pengakuan dari orang lain, hingga menghasilkan uang lebih banyak lagi.
Namun, bagaimana kita bisa mengindentifikasi mana orang yang benar-benar kaya dengan orang kaya palsu yang hanya modal pamer di media sosial?
Menjawab hal tersebut, Deddy Corbuzier mengundang Tom MC Ifle, seorang konsultan bisnis, di podcast YouTubenya untuk membuka ciri-ciri orang kaya palsu yang perlu kita ketahui.
Baca Juga: Kepala PPATK: Bohong Jika Ada Investasi yang Jamin Langsung Kaya Instan
Penasaran ada apa saja? Berikut daftarnya seperti yang sudah Suara.com rangkum untukmu.
1. Membeli Brand Bukan Kualitas
Sebenarnya, kata Tom, orang kaya palsu sudah paham betul bagaimana brand-brand yang mereka gunakan dapat mengangkat status sosial mereka. Mereka cenderung membeli barang bukan dari kualitasnya, tapi brandnya.
Bahkan, banyak yang sengaja membeli baju atau tas dengan gambar dan tulisan berukuran besar dari brand tertentu untuk menunjukkan bahwa apa yang mereka pakai adalah mahal.
2. Pamerkan Tumpukan Uang Tunai
Ini disebut sebagai salah satu hal untuk menunjukkan bahwa mereka adalah orang kaya. Namun, jangan salah, Tom mengungkap bahwa bisa saja uang-uang tersebut adalah sewaan belaka.
"Ini sudah ada industrinya, yang menyediakan fasilitasnya. Jadi kalo lu mau terlihat kaya, ada agencynya yang akan bantu lu setting studio, either pake green screen, disiapin photoshopnya, jadi saat lu duduk seolah-olah lu ada di private jet," ungkap dia.
Baca Juga: The Real Crazy Rich Aunty! Fuji Gelontorkan Segepok Duit untuk Manajer
Mereka juga menyediakan uang tunai untuk foto, yang bahkan tidak bisa dipastikan uang tersebut asli atau palsu, karena hanya dipergunakan sebagai properti foto. Bukan cuma uang, ada juga penyewaan tas branded, baju branded hingga iphone keluaran terbaru.
3. Mereka Selalu Berbicara Tentang Uang
Setiap bertemu, mereka mungkin akan selalu membicarakan tentang uang, berapa yang mereka miliki, bagaimana caranya untuk bisa menjadi kaya seperti mereka, yang akhirnya adalah menjebak orang untuk berinvestasi ke dalam bisnisnya.
4. Membuat Drama
Ada banyak hal yang bisa mereka lakukan demi bisa diakui di mata masyarakat. Terkadang, kata Tom, mereka bisa memanipulasi dengan menyalahkan dan menjelek-jelekan orang lain yang mereka anggap sebagai orang kaya asli, lalu mengambil kepercayaan pada orang lain untuk memuluskan jalannya menjadi orang kaya.
"They framing other people minds untuk berpihak pada mereka," ujar Tom.
5. Selalu Bercerita Tentang Rencananya dan Mimpinya
Untuk terlihat kaya, mereka juga selalu menggembar gemborkan apa saja yang tengah ia lakukan, bisnis yang mereka jalani, investasi apa yang sedang mereka ikuti dan lain sebagainya. Jangan-jangan, itu hanyalah impian semata?
6. Menasihati Orang Lain Tentang Bagaimana Bisa Menjadi Kaya
Ya, orang kaya palsu bisa mendadak menjadi 'guru spiritual keuangan' agar mereka bisa diakui sebagai orang yang sukses.
"Ini mungkin berjalan sejak munculnya banyak motivator atau motivasi-motivasi, 2007-2008. Ketika nobody become famous dan semua orang bisa menjadi motivator. Ketika lo jadi motivator lo bisa kelihatan hebat, tapi ada juga yang "ah gue ga mau keliatan seperti itu, mendingan flexing di sosmed," ujarnya.
7. Pembicaraan yang Rumit
Mereka, kata Tom seakan memiliki banyak jargon, yang sulit dipahami orang, agar terlihat pintar, padahal tidak.
"If you cannot convince them, just confuse them," tambahnya.
8. Mengatakan bahwa Kebanyakan Teman-temannya Orang Kaya Palsu
Mereka akan akan memilih untuk bergaul dengan orang kaya asli dan komunitas, untuk meyakinkan orang lain. Terlebih, orang asli akan mudah untuk termakan dengan bualan mereka.
"Yang the real rich ga tau kalo itu fake rich, kemakan juga. Dan banyak sekali yang the real rich ini duit itu ga seberapa buat dia, akhirnya dipengaruhi buat invest kirim 10 juta 20 juta ga ada artinya," katanya.
9. Terkadang ada Bos Tersembunyi di Belakangnya
Ini kata Tom adalah salah satu yang bisa menjadi perhatian karena ada banyak sekali orang-orang yang berusaha memancing di air keruh.
"Mereka pake si A atau artis yang mungkin ga ngerti apa-apa, and then they will use them," pungkasnya.
10. FOMO
FOMO atau Fear Of Missing Out adalah rasa takut merasa “tertinggal” karena tidak mengikuti aktivitas tertentu yang sedang tren.
"Mereka sangat update untuk menunjukkan bahwa saya berada di kelas di mana saya bisa mendapatkan first information untuk hal apapun," ujarnya.