Suara.com - Adraworld menjadi salah satu jenama lokal yang ikut unjuk gigi di Paris Fashion Show selama Paris Fashion Week 2022. Belakangan, penyelenggaraan pertunjukan di Paris tersebut menuai polemik.
Hal ini terkait kesalahpahaman soal tampil sebagai bagian dari Paris Fashion Week 2022. Menjawab hal tersebut, desainer Adra menjelaskan jika shownya di Paris berawal dari sebuah undangan oleh agensi yang mengelola event ini di tahun 2019.
Saat itu, Adra baru saja mengeluarkan koleksi yang bertajuk KFR-HRM. Mereka pun menawarkan brandnya untuk mengikuti kurasi show pada Oktober 2020 di Paris.
"Untuk ini, saya sudah dikontak Fashion Division (sebuah fashion show production) dari tahun 2019 untuk mengikuti kurasi masuk show mereka di Oktober 2020. Akhir 2019 dikabarkan masuk 50 besar dari 378 desainer, awal 2020 masuk 13 desainer yang fix bakal tampil," jelasnya lagi.
Baca Juga: Nikita Mirzani Kian Frontal Usai Paris Fashion Week Buka Suara
Namun, karena berbarengan dengan pandemi, show tersebut diundur hingga Maret 2022 ini. Desainer bernama lengkap Hayuning Sumbadra ini pun menjelaskan, jika gelaran Paris Fashion Week adalah pekan fashion di Paris yang tanggalnya sudah ditentukan oleh The Fédération de la Haute Couture et de la Mode (FHCM).
Namun, berbeda dari kota-kota lain seperti Milan atau New York yang memiliki "panggung utama", di Paris Fashion Week hanya ada istilah on schedule dan off schedule.
"On schedule adalah show brand-brand yang sudah terafiliasi FHCM dan buat stage sendiri, minimal biasanya menampilkan 50 looks," jelas dia pada Suara.com beberapa waktu lalu.
Sedangkan off schedule adalah show independen yang biasanya diadakan oleh fashion show production yang mengkurasi brand-brand yang ingin mulai membuka pasar di Paris.
Untuk bisa membuat sebuah show on schedule pun desainer atau brand biasanya harus membangun portfolio lewat off Schedule. Adra tak menampik, jika memang ada harga yang harus dibayar sebelum desainer atau brand mengikuti off Schedule.
Baca Juga: Tiba-tiba Paris Fashion Week Rilis Peringatan soal Pencuri, Ada Apa?
"Secara harga pun on schedule butuh dana miliaran rupiah, sementara off schedule bisa diikuti dengan dana yang jauh lebih terjangkau. Rp100 jutaan kalo sama Fashion Division, ini uangnya ya untuk buat panggung show, sewa model-model, makeup artist, hairstylists, dan semua crew fashion show production," tambah dia.
Terkait kisruh yang terjadi di Indonesia, perihal nama Paris Fashion Week, Adra sangat menyayangkan hal tersebut, karena banyak orang yang bukan fashion designer, dan bukan bagian dari industri fashion, berusaha berbicara soal apa yang mereka pikir mereka pahami tentang Paris Fashion Week.
Meski begitu, ia tidak membenarkan brand-brand Indonesia yang menggunakan Paris Fashion Week sebagai gimmick marketing yang berlebihan.
"Tapi bagaimana netizen ribut tanpa pengetahuan yang cukup jelas tentang industri fashion itu menurut saya sangat tidak perlu," ujar dia.
Karena menurutnya, siapa saja yang mengadakan show di kalender Paris Fashion Week, itu bisa disebut bagian dari Paris Fashion Week, karena semuanya atas sepengetahuan FHCM.
"Buktinya kalo ada agency atau fashion show production yang fraud juga akan selalu diumumkan oleh FHCM setiap tahunnya. Bahwa kemudian ada On atau Off Schedule itu kan kembali tergantung di portfolio dan "modal" setiap desainer atau brand," tutup dia.