Suara.com - Ratusan sampah plastik sachet ditemukan banyak mencemari di sungai Gogor yang merupakan anak Sungai Brantas di Wonosalam. Hal itu terungkap setelah Lembaga swadaya masyarakat lingkungan dan lembaga penelitian lingkungan hidup independen, Ecoton, membuat daftar sampah plastik dari merk atau brand di sungai tersebut.
"Kami menemukan 200 lembar sachet yang dibuang ke sungai dan lima brand terbanyak adalah PT Wings, Marimas, Unilever, Ajinomoto, dan Unicharm,” ujar Arum Wismaningsih dari Ecoton yang juga menjadi Pembina Polisi Air Wonosalam, seperti dalam keterangannya, Jumat, (11/3/2022).
Dia menjelaskan brand audit merupakan salah satu kegiatan untuk mengetahui jenis-jenis sampah packaging atau bungkus makanan dan personal care, yang paling banyak dikonsumsi atau digunakan oleh masyarakat sekitar sungai.
“Sampah dikumpulkan dari semak tepi sungai atau yang menyangkut di batuan sungai, kemudian dicari nama perusahaannya atau merk dari produknya,” ujar Arum.
Baca Juga: Curhat Wanita Panik Kepergok Pernah Operasi Plastik Hidung oleh Pacar, Kini Terancam Diputuskan
Arum menjelaskan pada lima tahun terakhir sudah mulai banyak ditemukan sampah di sungai-sungai Wonosalam yang dibuang oleh masyarakat, terutama di bawah jembatan yang menjadi salah satu lokasi yang paling banyak ditemukan timbunan sampah.
“Sampah sachet merupakan kategori sampah residu yang susah terurai di alam, sehingga seharusnya disediakan tempat pengolahan sampah supaya masyarakat tidak membuang sampahnya di sungai,” kata Arum.
Peneliti senior Ecoton, Amirudin Mutaqien, mengatakan brand audit yang dilakukan bersama anggota polisi air SMPN I Wonosaman ini merupakan bagian dari Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) yang digagas oleh Ecoton terhadap 68 sungai di Indonesia.
"Ekspedisi ini akan mendeteksi kesehatan sungai dan mendokumentasikan kondisi 68 sungai di Indonesia, dimulai dari Wonosalam kawasan hulu Brantas, Sumatera, kalimantan, Sulawesi, maluku, Papua, Nusatenggara dan Bali,” tuturnya.
Menurutnya, ekspedisi diperkirakan memakan waktu 10 hingga 12 bulan. Di sepanjang perjalanan, Amirudin akan berhenti di 68 kota dan berkolaborasi dengan komunitas-komunitas sungai untuk melakukan kegiatan deteksi kesehatan sungai melalui kegiatan sensus serangga air, sensus sampah plastik dan sachet, uji kualitas fisika kimia dengan mengukur parameter phospat, nitrat, COD atau Chemical Oxygen demand, TOC atau Total Organic Carbon Dan TDS atau total dissolved Solid.
Baca Juga: Sampah Sedotan Plastik Indonesia Tembus Jarak Jakarta - Meksiko, Bisakah Cara Ini Jadi Solusi?
"Kolaborasi dengan anggota polisi air SMPN 1 Wonosaman ini adalah contoh kegiatan yang akan dilakukan di 68 sungai di Indonesia. Kami mengajak komunitas untuk melakukan pemantauan fisik dan kondisi sungai, yang selanjutnya akan didorong membentuk komunitas dan advokasi mendorong pemerintah memperhatikan sungai," ucapny