Kemendikbudristek Kembangakan Pembelajaran Berbasis Proyek, Apa Manfaatnya Bagi Siswa?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 10 Maret 2022 | 18:49 WIB
Kemendikbudristek Kembangakan Pembelajaran Berbasis Proyek, Apa Manfaatnya Bagi Siswa?
Ilustrasi sekolah. (Unsplash/Neonbrand)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengembangan sistem pendidikan terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja sesuai zaman.

Inilah yang menjadi alasan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan kolaborasi dengan industri, dunia usaha dan dunia kerja (Iduka) untuk melakukan penguatan pembelajaran berbasis proyek.

“Tujuannya untuk memperdalam pembelajaran yang sejalan dengan kebutuhan dunia usaha dunia industri (DUDI) agar dapat diterapkan, direplikasi, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi vokasi (PTV),” ujar Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, dalam keterangan tertulisnya.

Dia menambahkan sebelumnya pihaknya menyelenggarakan “Workshop Model Pembelajaran Project Based Learning (PBL) bersama Dtech-Engineering Batch I” di Salatiga, Jawa Tengah, pada 8 hingga 10 Maret 2022.

Baca Juga: Bye bye Macet! Siswa Ini Ngebut Pakai Helm Terabas Sungai, 'Dayung ke Bikini Botttom'

Ilustrasi siswa SMA. [Antara/Herman Dewantoro]
Ilustrasi siswa. [Antara/Herman Dewantoro]

Wikan menambahkan teaching factory yang dijalankan pendiri perusahaan Dtech dan Akademi Teknik Wacana Manunggal yakni Arfian Fuadi PBL, sangat menarik. Dtech Engineering merupakan pelaksanaan PBL yang terbaik saat ini, serta terintegrasi dengan kurikulum pada perguruan tinggi.

“Bagaimana kurikulum diinovasikan dengan baik, meski hanya oleh sebuah kampus kecil,” kata dia.

Wikan menambahkan, model PBL Dtech secara resmi menjadi contoh salah satu program yang direkomendasikan untuk program dana padanan (matching fund).

“Jadi, semester 1 dan 2 peserta didik sudah diajarkan semua, dikirim ke industri, dosen berkolaborasi, hingga terwujud Tefa yang komprehensif,” kata dia.

Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Beny Bandanadjaja mengatakan bahwa mekanisme atau metode untuk menjalankan PBL merupakan target dari indikator kinerja utama (IKU) bagi perguruan tinggi yang tercantum pada poin ketujuh.

Baca Juga: Meski PPKM Dilonggarkan Sekolah PTM di Jakarta Masih 50 Persen, Pemprov DKI Tunggu Arahan Kementerian Pendidikan

“Dengan menyelenggarakan kelas yang kolaboratif dan partisipatif serta hasil evaluasi berbasis proyek kelompok atau metode studi kasus (case study),” kata Beny.

Beny berharap dengan adanya lokakarya itu, para peserta dapat lebih memahami konsep PBL. Dengan demikian, jika ada kendala, dapat segera diambil langkah solutif untuk mengatasinya. Ia menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan membuat buku pedoman mengenai penerapan PBL. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI