Ring the Bell for Gender Equality, Serukan Pentingnya Kepemimpinan Perempuan untuk Masa Depan yang Setara

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 09 Maret 2022 | 20:06 WIB
Ring the Bell for Gender Equality, Serukan Pentingnya Kepemimpinan Perempuan untuk Masa Depan yang Setara
Ring the Bell for Gender Equality 2022. (UN Women)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Berinvestasi pada pemberdayaan perempuan dan memastikan partisipasi ekonomi mereka secara penuh, harus dilakukan oleh sektor bisnis dan masyarakat untuk membangun ekonomi yang kuat. Kita tidak dapat mempercepat pemberdayaan ekonomi perempuan, tanpa mengatasi ketidaksetaraan struktural dan diskriminasi,” ujar Thibaut Portevin, Head of Cooperation, EU Delegation to Indonesia and Brunei Darussalam.

Hingga Maret 2022, terdapat 157 penandatangan WEPs di Indonesia. Ketertarikan dari perusahaan untuk menandatangani dan menerapkan WEPs, panduan bagi perusahaan untuk memberdayakan perempuan dan memajukan kesetaraan gender di tempat kerja, tempat usaha, dan komunitas, telah bertambah secara signifikan sejak dilaksanakannya ‘Ring the Bell for Gender Equality’ pertama di Indonesia pada tahun 2019.

Jamshed M. Kazi, UN Women Representative and Liaison to ASEAN, menekankan pentingnya partisipasi perempuan dalam pemulihan ekonomi.

“Perempuan adalah penggerak pertumbuhan ekonomi. Sementara kita berfokus pada pemulihan dari pandemi, kita memiliki kesempatan untuk membangun kembali lebih baik dan lebih cepat dengan belajar dari komitmen dan aksi di masa lalu. Kami percaya bahwa sektor bisnis yang bergabung hari ini akan memanfaatkan peluang yang ada untuk menciptakan perubahan yang berani dan berkelanjutan guna mendorong partisipasi perempuan yang penuh dan setara," katanya.

Acara Ring the Bell juga mengundang peserta untuk bergabung dalam Fireside Talk untuk membahas tantangan dan kontribusi ekonomi perempuan serta bagaimana memanfaatkan kesempatan untuk menempatkan perempuan di pusat pemulihan berkelanjutan.

“Kesetaraan gender bukan hanya masalah perempuan. Kita juga perlu mengikutsertakan laki-laki dalam diskusi dan melakukan aksi untuk mencapainya. Dalam budaya yang setara gender, kebutuhan perempuan dan laki-laki harus terpenuhi. Dengan demikian, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 5 tercapai. Sebagai salah satu organisasi terkemuka untuk kesetaraan gender di Indonesia, IBCWE mendorong laki-laki untuk mendukung kesetaraan gender melalui kampanye kami di tahun 2022, #LelakiTurutSerta.” tutur Maya Juwita, Direktur Eksekutif dari Indonesia Business Coalition for Women's Empowerment (IBCWE) tentang pemberdayaan perempuan, kesetaraan gender, dan agenda G20 di sesi Fireside Talk.

Josephine Satyono, Direktur Eksekutif IGCN mendorong lebih banyak sektor bisnis di Indonesia untuk mengambil langkah transformatif guna menciptakan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki.

“Kesetaraan gender secara intrinsik terkait dengan semua tantangan dalam pembangunan kita, mulai dari hak asasi manusia, perdamaian dan keamanan, hingga pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan keberlanjutan. Buktinya jelas, ketika perempuan berdaya, semua orang merasakan manfaatnya,” kata Josephine.

“Memastikan keterlibatan perempuan di meja pengambilan keputusan, bukan hanya hal yang sudah seharusnya dilakukan, tetapi juga hal yang cerdas untuk dilakukan. Partisipasi perempuan dalam kepemimpinan dan agenda iklim membuat perbedaan yang signifikan,” kata Azam Khan, IFC Country Manager for Indonesia dan Timor-Leste.

Baca Juga: Menilik Keberhasilan PM Sheikh Hasina Menangani Covid-19 di Bangladesh

Terakhir, Risa E. Rustam, Director of Finance and Human Resources, Indonesia Stock Exchange, mengajak perusahaan dan dunia usaha di Indonesia untuk membuka jalan menuju kesetaraan gender.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI