Suara.com - Bagi perempuan, rambut adalah bagian penting dari penampilan. Meski begitu, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan rambut hingga botak.
Salah satu yang mengalami masalah tersebut adalah wanita bernama Chloe Sheehan. Melansir The Sun, wanita 27 tahun itu mulai sadar ada kebotakan di rambutnya pada 2017 silam.
Chloe pertama diberitahu bahwa ada bagian kepalanya yang botak seukuran koin saat pergi ke salon. Hal tersebut sukses membuatnya syok.
"Ini terasa seperti akhir dunia bagiku. Aku sama sekali tidak sadar sampai ada yang memberitahuku," ujar Chloe.
Baca Juga: Mandi Air Panas Setiap Hari Justru Tidak Baik untuk Perawatan Kulit, Berikut 5 Alasannya
Wanita asal Irlandia ini lantas didiagnosis mengalami kondisi bernama alopecia areata. Penyakit autoimun ini bisa menyebabkan rambut rontok hingga botak.
Meski begitu, Chloe menduga bahwa kondisi alopecia areata miliknya dipicu oleh tes pap smear yang dilakukannya.
Pap smear adalah tes yang dilakukan untuk melihat apakah seseorang mengidap kanker serviks. Tes ini biasanya dilakukan tiga hingga lima tahun sekali.
"Ini dimulai dengan tes pap smear, diikuti beberapa tes serviks, prosedur, dan perawatan," jelas Chloe.
"Aku berpikir ini alasan rambutku rontok karena waktunya bersamaan, dan aku merasa bersalah karena tidak mendengarkan tubuhku, tapi ini hanya diagnosaku sendiri."
Baca Juga: 4 Manfaat Minyak Wortel untuk Perawatan Rambut, Begini Cara Tepat Menggunakannya
Kondisi alopecia areata sendiri sebenarnya tidak permanen. Rambut Chloe sempat tumbuh lagi pada September 2017. Namun, rambutnya kembali rontok pada November 2017.
"Kali ini lebih parah. Waktu seperti berhenti ketika kau memegang gumpalan rambutmu di tangan. Rasanya membuatku mual dan aku seperti kehilangan kendali."
Dalam sebulan berikutnya, rambut Chloe mulai rontok parah. Ia kini kehilangan sekitar 80 persen dari rambut miliknya.
Chloe sendiri sempat mencoba memakai wig pada tahun 2018. Namun, ia masih merasa kurang percaya diri hingga tak mau meninggalkan rumah.
Wanita ini juga sudah mencoba melakukan beberapa perawatan untuk rambutnya. Namun, rambut Chloe tetap tidak tumbuh kembali.
Barulah di tahun 2020, Chloe merasa lebih percaya diri menghadapi kondisinya serta membagikan kisahnya ke publik lewat Instagram.
"Aku ingin membantu orang lain yang mengalami hal serupa, tapi aku harus yakin bahwa aku sudah siap."
Selain lewat Instagram, Chloe juga membuat blog untuk membagikan perjalanannya. Dari sana, Chloe pun mendapatkan dukungan dari warganet serta bisa berkomunikasi dengan orang yang juga mengalami kondisi serupa.