Suara.com - Berita kurang menyenangkan bagi kaum Adam yang doyan mengonsumsi video porno sebagai hiburan. Sebuah studi baru menemukan bahwa kebiasaan menonton film porno dapat memiliki efek buruk pada kehidupan seks laki-laki.
Lelaki yang ketagihan film dewasa disebut cenderung memiliki harga diri yang rendah, mengalami disfungsi ereksi, dan kesulitan memuaskan pasangan di ranjang.
Studi tersebut diterbitkan bulan Februari lalu lewat jurnal Psychological Medicine, yang melalukan survei kepada lebih dari 20.000 orang dewasa berbahasa Prancis selama dua tahun.
Untuk sampai pada temuan tersebut, peneliti memberikan kuesioner dan menanyakan tentang frekuensi menonton film porno. Dari hasil kuesioner itu, peneliti mengukur jawaban dalam tiga kategori yaitu kompetensi urusan seksual, fungsi seksual dan kepuasan seksual yang dilaporkan pasangan.

Para kandidat penelitian kemudian menyelesaikan survei kedua 12 bulan kemudian, dan kuesioner ketiga setahun setelah itu.
Hasilnya, semakin sering seorang lelaki menonton film porno, maka semakin besar juga laporan tingkat fungsi seksual yang buruk. Mereka terbukti lebih kesulitan mempertahankan ereksi dan mencapai ejakulasi.
Dan meski mereka gemar menonton film dewasa, mereka juga melaporkan tingkat keinginan melakukan hubungan seksual lebih rendah. Hal ini, pada akhirnya, dapat memengaruhi dua kategori penelitian yaitu kompetensi seksual dan kepuasan seksual yang dilaporkan pasangan.
Sementara itu, studi Psychological Medicine juga mensurvei ribuan perempuan namun menemukan fakta kebalikan: semakin sering seorang perempuan menonton film porno, semakin besar kemungkinan dia mengalami peningkatan kompetensi diri seksual, fungsi seksual dan kepuasan seksual.
Para peneliti belum mendapatkan alasan kuat untuk penemuan tak terduga ini tetapi berteori itu terjadi karena fakta bahwa perempuan umumnya lebih suka pornografi yang lembut.
Baca Juga: Masuki Tahap II, 25 Barang Bukti Kasus Siskaeee Diserahkan ke Kejaksaan

Studi tersebut menyatakan bahwa "Film porno juga dapat menjadi sumber ancaman perbandingan seksual ke atas, terutama bagi lelaki. Misalnya, frekuensi penggunaan film porno memprediksi ketidakpuasan ukuran penis di kalangan lelaki," kata studi dikutip dari The New York Post, Selasa (8/3/2022).