Suara.com - Insting adalah salah satu hal yang sering membuat penasaran diri sendiri maupun orang lain di sekitar Anda. Bagaimana insting bisa menjadi sesuatu yang begitu menarik?
Apa yang memotivasi perilaku? Apakah cara kita berperilaku adalah sesuatu yang kita punya sejak lahir atau berkembang seiring bertambahnya usia dan pengalaman yang kita miliki? Bukti apa yang mendukung dasar motivasi?
Apa itu Teori Insting?
Dilansir dari Very Well Mind, Selasa (8/3/2022), menurut teori motivasi naluri atau insting, semua organisme dilahirkan dengan kecenderungan biologis bawaan yang membantu mereka bertahan hidup. Teori ini menunjukkan bahwa naluri mendorong semua perilaku.
Baca Juga: 4 Tips Melamar Kerja bagi Kamu yang Lulus Terlambat
Jadi, apa sebenarnya insting itu? Insting adalah pola perilaku yang diarahkan pada tujuan dan bawaan yang bukan merupakan hasil belajar atau pengalaman.
Misalnya, bayi punya refleks rooting bawaan yang membantu mereka mencari puting susu dan mendapatkan makanan, sedangkan burung memiliki kebutuhan bawaan untuk bermigrasi sebelum musim dingin. Kedua perilaku ini dapat terjadi begitu saja secara alami dan otomatis serta tidak perlu dipelajari secara khusus.
Kekuatan dalam Perilaku Insting
Pada hewan, insting adalah kecenderungan yang melekat untuk terlibat secara spontan dalam pola perilaku tertentu. Contohnya, anjing yang gemetar setelah basah kuyup, penyu yang mencari laut setelah menetas atau burung yang bermigrasi sebelum musim dingin.
Pada manusia, banyak refleks adalah contoh perilaku insting atau naluriah. Refleks rooting merupakan salah satu contohnya. Bayi bisa menunjukkan reaksi naluriah ketika dihadapkan oleh rangsangan di lingkungan mereka.
Baca Juga: 4 Alasan Penting Kenapa Kamu Wajib Belajar Hidup Mandiri
Teori Insting Motivasi
Menurut psikolog William McDougall, perilaku naluriah terdiri dari tiga elemen penting: persepsi, perilaku, dan emosi. Dia juga menguraikan 18 naluri berbeda yang mencakup rasa ingin tahu, naluri keibuan, tawa, kenyamanan, seks, dan pencarian makanan.
Psikiater Sigmund Freud menggunakan pandangan luas tentang motivasi dan menyarankan perilaku manusia didorong oleh dua kekuatan utama: naluri hidup dan mati. Psikolog William James, di sisi lain, mengidentifikasi sejumlah insting yang dia yakini penting untuk bertahan hidup, termasuk hal-hal seperti ketakutan, kemarahan, cinta, rasa malu, dan kebersihan.
Jadi, apa sebenarnya yang memenuhi syarat sebagai naluri?
Dalam bukunya Exploring Psychology, penulis David G. Meyers menyarankan, dalam mengidentifikasi naluri, perilaku tersebut harus memiliki pola tetap di seluruh spesies dan tidak dipelajari.
Dengan kata lain, perilaku harus terjadi secara alami dan otomatis pada semua organisme dari spesies itu. Misalnya, bayi memiliki refleks rooting bawaan yang mengarahkan mereka untuk mencari dan mengisap puting. Perilaku ini tak dipelajari dan terjadi secara alami pada semua bayi manusia. Dokter sering mendapati tidak adanya refleks naluriah bayi seperti itu untuk mendeteksi potensi masalah perkembangan.
Itulah sedikit penjelasan tentang bagaimana insting adalah hal menarik dipelajari. Semoga bermanfaat.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi