Suara.com - Kodratnya kaum wanita lah yang bisa hamil dan melahirkan anak. Namun kejadian di Inggris ini sukses menjadi sorotan karena, lantaran yang hamil dan melahirkan adalah seorang pria.
Adalah seorang mahasiswa jurusan drama bernama Ryan Sanderson (24) yang dinyatakan hamil hingga melahirkan anak laki-laki bernama Hendrick. Kini bayi laki-laki itu sudah menjelma menjadi balita tampan dan menggemaskan berusia 2 tahun.
Tentu yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana bisa laki-laki seperti Ryan hamil dan melahirkan?
Melansir Mirror.co.uk, ternyata Ryan merupakan seorang transpria yang kala itu masih dalam proses transisi dari jenis kelaminnya semula, yakni perempuan, menjadi laki-laki. Belum sampai menjalani operasi, Ryan kala itu masih menjalani terapi hormon.
Baca Juga: Loncat dari Atas JPO Ciracas Jakarta Timur, Pria Tanpa Identitas Tewas Mengenaskan
Kepada media, mahasiswa asal Rochdale, Manchester, itu mengaku sudah merasa ada yang salah dengan jenis kelaminnya sejak usia 7 tahun. Sejak itu ia mulai bergulat dengan jenis kelaminnya sendiri, sampai memutuskan untuk menjalani terapi hormon beberapa tahun lalu.
"Saya mulai mengakui jati diri saya sebagai pria pada usia 19 tahun. Sejak kecil saya sudah bergulat dengan jati diri saya, bahkan harus menemui dokter secara diam-diam untuk berkonsultasi mendapatkan terapi hormon," kata Ryan, dikutip Suara.com pada Selasa (8/3/2022).
Sebagai informasi, peserta terapi hormon akan menerima injeksi testosteron untuk merangsang munculnya karakteristik pria. Kala itu Ryan sudah memasuki pekan kesembilan sejak mantap mengikuti terapi hormon, ketika ia mendapati fakta bahwa ada janin yang berkembang di rahimnya.
"Saya tahu (kalau saya hamil) saat berkonsultasi ke dokter (untuk terapi hormon). Saya sudah hamil 10 minggu dan memasuki minggu ke-9 terapi testosteron," ungkap Ryan.
"Semua jelas sangat terkejut, saya juga khawatir dengan dampak terapi testosteron terhadap tubuh dan janin saya, tapi saya yakin ingin memiliki anak ini," imbuhnya.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Pesta Gol Saat Kalahkan Everton, Berapa Skornya?
Karena itulah, Ryan memutuskan untuk mempertahankan kehamilannya, sampai akhirnya melahirkan Hendrick. "Waktu saya tahu soal Hendrick, dia langsung menjadi segala-galanya untuk saya," tegas Ryan.
Ryan mengaku tidak percaya transpria memang benar-benar masih bisa hamil, apalagi ketika sedang menjalani terapi hormon. "Sampai akhirnya saya sendiri yang mengalaminya. Transpria lain harus mengerti bahwa mereka juga bisa hamil," sambungnya.
Ketika menjalani kehamilan yang tidak biasa itu, banyak kekhawatiran apalagi karena Ryan sudah sempat menjalani terapi hormon pria. Namun beruntungnya kehamilannya berjalan dengan cukup lancar, bahkan sampai tahap persalinan dan menyusui.
Demi memberikan nutrisi terbaik untuk anaknya, Ryan rela menunda tahap operasi payudaranya dan menyusui anaknya. "Saya yakin itu adalah cara terbaik untuk pertumbuhannya. Saya baru menjalani operasi payudara pada 2021," tuturnya.
Berbagai prosedur bedah yang mengubahnya menjadi "sepenuhnya laki-laki", diungkapkan Ryan, memberinya kebahagiaan yang ia inginkan. Meski begitu ia sempat merasa sedih lantaran tak lagi bisa menyusui anaknya di masa depan.
Kehamilan tidak biasa dan menggemparkan ini, diakui Ryan, memang menarik atensi publik. Bahkan bidan yang mendampingi persalinannya pun beberapa kali mempertanyakan soal perubahan fisiknya yang berjalan beriringan dengan kehamilan.
Walau demikian, Ryan mengaku bersyukur bisa menjalani kehamilan tak biasa itu dengan dukungan ibunya, Janette (57). "Dia melakukan banyak hal untuk saya dan Hendrick, sekaligus bertindak selayaknya orang tua (untuk Hendrick)," terang Ryan, serta menambahkan bahwa mantan pasangannya juga mendampinginya menjalani kehamilan tersebut.