Suara.com - Komentar petinju Tyson Fury baru-baru ini menjadi sorotan publik lantaran masturbasi tujuh kali sehari diklaim sebagai kekuatannya untuk memenangkan pertandingan.
Ya, menjelang pertarungannya pada April 2022 melawan Dillian Whyte, Tyson Fury percaya bahwa masturbasi memberinya kekuatan di tangannya untuk bisa membuat lawan tersungkur.
"Saya menempatkan sebagian besar kesuksesan saya ke masturbasi tujuh kali sehari," kata Tyson pada acara Pat McAfee.
Jadi, apakah benar gagasan bahwa seks atau masturbasi dapat meningkatkan atau bahkan memperburuk performa olahraga?
Dilansir dari Metro, Pelatih kinerja Arj Thiruchelvam, yang pernah bekerja sebagai pelatih sprint dan lompat untuk UK Athletic, mengatakan kebanyakan penelitian menunjukkan tidak ada dampak negatif pada kinerja aerobik/kekuatan seorang atlet ketika ada beberapa jam antara seks dan waktu kompetisi.
Sebuah studi tahun 2016, yang diterbitkan dalam Frontiers in Physiology, tidak menemukan hubungan antara seks dan kinerja kebugaran. Penelitian yang lebih baru juga mendukung hal ini.

"Zavorksy dan Newton (2018) meneliti dampak aktivitas seksual pada malam sebelum enam tes kinerja dan menyimpulkan tidak ada efek," ujar dia.
Dia juga menekankan bahwa itu semua tergantung pada atlet dan rutinitas masing-masing. Arj mengatakan: 'Jika Anda memiliki atlet yang bahagia, dan selama mereka punya waktu untuk kembali fokus, tampaknya tidak ada dampak seks pada saat bertanding.
"Beberapa orang percaya takhayul dan mungkin ingin menghindarinya dan jika itu rutinitas mereka maka baiklah, tetapi hal yang sama berlaku untuk mereka yang suka lebih santai," kata dia.
Baca Juga: Masih Salah ketika Masturbasi? Ketahui 5 Hal yang Perlu Dihindari Demi Meningkatkan Kepuasan Kamu
'Jika mereka menjalani kehidupan senormal mungkin, dari pelatihan hingga kompetisi, mereka mungkin benar-benar menemukan seks sebelum pertunjukan memungkinkan mereka menjadi lebih tenang dan tidak terlalu gugup.'