Suara.com - Setiap pernikahan tentu tidak selalu selamanya bahagia dan romantis. Ada kalanya, hubungan cenderung naik-turun sehingga menimbulkan konflik dan juga perdebatan yang tiada henti.
Bagaimana dengan pernikahan yang tidak bahagia? Tentu tanda-tandanya adalah kurangnya gairah dan tidak ingin berkomunikasi dengan pasangannya. Tak cuma itu, pasangan yang tidak bahagia juga rentan melakukan selingkuh dibelakang, bahkan bisa menghancurkan pernikahan.
Ada lima tanda bila pernikahan Anda tidak bahagia. Berikut ulasannya yang dilansir dari Times Of India.
Pasangan Yang Suka Kritik Terus-Menerus
Baca Juga: 4 Tanda Kamu Telah Berlebihan Memaksakan Hubungan Asmara pada Pasangan
Jika Anda dan pasangan terus-menerus mengkritik satu sama lain, bahkan menyorot kesalahan masing-masing selama pertengkaran, itu tandanya pernikahan Anda dan pasangan tidak mencapai titik kebahagiaan. Sebaliknya, pernikahan yang bahagia adalah jika pasangan sama-sama ingin memperbaiki diri, dan menyelesaikan konflik dengan kepala dingin.
Melakukan Tindakan Yang Tidak Rasional
Tanda kalau pernikahan tidak bahagia adalah, Anda dan pasangan sama-sama melakukan tindakan yang tidak rasional. Bahkan tidak mempertimbangkan antara kebutuhan dan keinginan Anda. Tak cuma itu, tindakan ini akan memicu pertengkaran dan kesalahpahaman bila hanya diisi kepentingan pribadi, bukan kepentingan bersama.
Melakukan Lelucon Sarkastik
Memberi rasa humor dalam pernikahan tentu tidak apa-apa, sesekali menghibur diri sendiri dan juga pasangan. Tapi, bila melakukan lelucon yang penuh sarkas, ini bisa menjadi pemicu pertengkaran baik Anda dan juga pasangan. Bahkan, lelucon sarkas akan membuat pasangan merasa terluka dan juga malu. Bila rumah tangga dipenuhi lelucon sarkas, bahkan terkesan menyindir, bisa saja itu pertanda pernikahan yang tidak bahagia.
Baca Juga: 9 Tanda Kucing Mencintaimu Menurut Pakar Mikel Delgado, Segera Cek!
Melakukan Tindakan Defensif
Tanda-tanda kalau pernikahan tidak bahagia adalah Anda dan pasangan sama-sama bersikap defensif. Dari situ, Anda dan pasangan mulai mencoba membela diri pada saat menghadapi masalah. Idealnya, saat menghadapi masalah rumah tangga ialah ada ego yang harus dikesampingkan.