Setidaknya, terdapat 2 teknologi unggulan OYO yang akan diintegrasikan di Desa Wisata, yakni OYO OS sebagai sistem manajemen hotel, seperti pemesanan, laporan pendapatan/tren, dan fitur Live chat.
Sistem ini akan sangat membantu Patron atau mitra Desa Wisata dalam mengelola penginapannya dengan lebih efisien. Serta Co-OYO aplikasi yang memudahkan Patron OYO untuk mengelola performa bisnis.
Guna memperluas jangkauan pasar, OYO juga telah menggandeng beberapa Online Travel Agent (OTA) yang bekerjasama di jaringan OYO untuk turut membantu memasarkan kamar penginapan yang berada di Desa Wisata.
OYO, kata dia juga akan menstandarisasi fasilitas dan layanan di Desa Wisata, salah satunya dengan melakukan transformasi penginapan yang tetap mempertahankan kearifan lokal Desa Wisata setempat.
"Kami juga akan mendukung program pemerintah ‘Mission Youth' untuk membuka homestay di 75 desa untuk mempromosikan kewirausahaan dan menciptakan peluang wirausaha," lanjutnya.
Faktor keunikan dan kearifan lokal yang didukung dengan integrasi teknologi, serta layanan terstandarisasi menjadi nilai jual dari konsep wisata ini dan terus dikembangkan oleh pemerintah dan pelaku industri pariwisata di sana.
"Sehingga, kami optimis bahwa pengembangan Desa Wisata di indonesia akan menjadi strategi yang tepat dalam mendukung pemulihan pariwisata nasional dan perekonomian masyarakat setempat," tutup dia.