Sampaikan Simpati untuk Ukraina, Paris Fashion Week Digelar dalam Suasana Muram

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 01 Maret 2022 | 13:31 WIB
Sampaikan Simpati untuk Ukraina, Paris Fashion Week Digelar dalam Suasana Muram
Paris Fashion Week. (REUTERS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah dua tahun pandemi Covid-19 dan terpaksa menggelar peragaan busana secara online, kali ini Paris Fashion Week 2022 yang baru saja resmi dibuka pada Senin (28/2/2022), kembali digelar secara live. Namun, peragaan busana bergengsi ini berlangsung di tengah suasana muram akibat perang di Ukraina.

Presiden Federasi Prancis untuk Haute Couture & Fashion Ralph Toledano, dalam sebuah pernyataan yang dirilis di media sosial Instagram, @parisfashionweek, menyampaikan simpatinya yang terdalam.

"Ketika keluarga besar mode berkumpul untuk Paris Fashion Week®, perang telah menghantam Eropa secara brutal dan menjerumuskan orang-orang Ukraina ke dalam ketakutan dan pergolakan."

Ia juga mendorong agar para peserta Paris Fashion Week mengikuti rangkaian acara ini dengan sungguh-sungguh, di tengah momen yang gelap ini.

Baca Juga: Keren! Brand MS Glow Bakal Tampil Bareng Hermes hingga Dior di Ajang Paris Fashion Week

Pernyataan simpati dari Paris Fashion Week atas perang di Ukraina. (Instagram/@parisfashionweek)
Pernyataan simpati dari Paris Fashion Week atas perang di Ukraina. (Instagram/@parisfashionweek)

Selain perihal di Ukraina, momen Paris Fashion Week tahun ini juga mencatat momen pahit lainnya, di mana pada pembukannya, Senin (28/2/2022), label Off-White mempersembahkan koleksi terakhir desainer Virgil Abloh yang meninggal dunia karena kanker pada November tahun lalu.

Perancang asal Amerika Serikat dan mantan kolaborator Kanye West itu mengubah Off-White menjadi salah satu merek fesyen dengan pertumbuhan tercepat. Abloh direkrut untuk memimpin pakaian pria untuk Louis Vuitton sebelum meninggal dunia.

Louis Vuitton, yang memiliki saham mayoritas di Off-White, percaya bahwa merek tersebut dapat terus tumbuh tanpa kehadiran Abloh.

"Off-White berada di posisi seperti Dior pada tahun 1957 saat pendirinya meninggal. Pertanyaannya adalah: apa yang ditinggalkan oleh sang pendiri? Jika warisan itu kaya, otentik, dan sarat dengan nilai-nilai yang melampaui mode, peluang mengubah sebuah kepergian menjadi sesuatu yang abadi adalah spektakuler," kata CEO Louis Vuitton Michael Burke kepada Business of Fashion.

Setelah dua tahun pandemi, hanya 13 dari 95 rumah mode dalam daftar resmi Paris Fashion Week tahun ini yang akan mengikuti acara secara daring.

Baca Juga: Ancaman Somasi dari Hotman Paris Dituduh Gimmick, Ini Kata Felicya Angelista

Label Off-White sendiri kembali ke catwalk secara langsung untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19 melanda.

Selain Off-White, label-label besar lain, seperti Dior, Chanel dan Hermes, termasuk di antara 45 merek yang akan mengadakan pertunjukan catwalk secara live dalam beberapa hari mendatang, di tengah kelonggaran pembatasan Covid-19 yang telah diterapkan di seluruh Eropa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI