Pertimbangkan 3 Hal Ini Sebelum Memberi Kesempatan Kedua Kepada Pasangan

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 01 Maret 2022 | 12:29 WIB
Pertimbangkan 3 Hal Ini Sebelum Memberi Kesempatan Kedua Kepada Pasangan
Ilustrasi pasangan bertengkar. (pexels.com/@keira-burton)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konflik dalam sebuah hubungan bisa saja berujung pada perpisahan. Tapi, kadang kala, seiring dengan waktu, kamu akan mungkin ingin kembali bersama pasanganmu dan memberinya kesempatan kedua.

Nah, sebelum mempertimbangkan untuk memberi kesempatan kedua kepada pasangan, penting untuk memproses emosi kamu dengan benar, agar tidak terjebak dalam kesalahan dan kesedihan yang sama.

Kamu harus terlebih dahulu memahami, apakah kesalahan yang diperbuat pasangan adalah kesalahan satu kali, atau kesalahan yang berulang, misalnya dalam kasus kebohongan atau kecurangan.

Percayai nalurimu, dan jangan terpengaruh oleh emosi. Dan sebelum kamu memberinya kesempatan kedua dalam suatu hubungan, pastikan untuk memastikan hal-hal berikut, seperti dilanisir dari Healthshots:

Baca Juga: 4 Hikmah Status Lajang yang Jarang Disadari, Merasakannya Tidak?

1. Bisakah kamu memaafkan dia yang telah menyakiti?

Ini adalah langkah terpenting yang harus dipertanyakan, karena jika kamu tidak mau memaafkan dan melupakan kesalahan, itu akan menjadi kisah drama dan trauma yang tak ada habisnya.

Menyimpan dendam tidak pernah ada gunanya. Jika kamu tidak dapat memaafkan pasangan karena merasa bahwa kesalahannya cukup besar untuk mengakhiri hubungan, hormati keputusan itu, dan jangan kembali bersama.

Namun, jika kamu memutuskan untuk memberikan kesempatan kedua, pastikan untuk memulai dengan awal yang bersih tanpa dendam, ejekan, atau beban apa pun.

2. Apakah pasangan mengakui dan meminta maaf atas kesalahannya?

Baca Juga: Bikin Hubungan Langgeng, Ini 5 Cara Membangun Keintiman Emosional dengan Pasangan

Apakah pasanganmu berlaku seolah tidak terjadi apa-apa? Apakah dia menyalahkanmu karena terlalu sensitif? Atau, apakah ia benar-benar mengakui kesalahan dan meminta maaf atas kesalahannya?

Dan ingat, permintaan maaf harus tulus, bukan manipulasi atau basa-basi.

3. Apakah kamu berdua berkomitmen untuk membuat kesempatan kedua ini berhasil?

Dorongan untuk memelihara hubungan harus datang dari keduanya. Komunikasi yang otentik, kasih sayang, rasa terima kasih, menghargai ruang pribadi, terbuka tentang perasaan, mengungkapkan harapan secara verbal, membuat perubahan yang lebih besar, dan mempraktikkan resolusi konflik yang efektif adalah kunci untuk hubungan yang sehat.

Nah, jika jawaban dari tiga pertanyaan di atas adalah 'ya', maka kamu pasti bisa memberi pasanganmu kesempatan kedua. Namun, bahkan jika salah satunya adalah 'tidak', tanyakan pada diri sendiri lagi, "Apakah kamu bersedia mengalami perlakuan yang sama (atau lebih buruk) lagi?". Hanya berharap bahwa segalanya akan berbeda, atau ia akan berubah seiring waktu, bukanlah alasan yang cukup kuat untuk memberinya kesempatan kedua.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI