Pengertian Istilah Efek Rumah Kaca, Penyebab dan Dampaknya Terhadap Kerusakan Bumi

Selasa, 01 Maret 2022 | 11:26 WIB
Pengertian Istilah Efek Rumah Kaca, Penyebab dan Dampaknya Terhadap Kerusakan Bumi
Emisi rumah kaca. [James Orr/Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak orang berpikir istilah efek rumah kaca, berarti bangunan rumah kaca bisa merusak lingkungan, padahal bukan itu maksud sesungguhnya.

Perlu diketahui, rumah kaca sendiri adalah bentuk bangunan yang seluruh dinding hingga atamnya terbuat dari kaca. Umumnya rumah ini dibuat para petani untuk bercocok tanam di negara dengan wilayah 4 musim.

Sehingga dengan rumah kaca ini, membuat petani memungkinkan untuk tetap bisa bercocok tanam meski dimusim dingin atau salju sekalipun.

Ini karena rumah kaca bisa tetap menangkap cahaya dan panas sinar matahari, sehingga tanaman tetap bisa tumbuh karena di dalam rumah kaca akan tetap hangat.

Baca Juga: Melihat Pertanian Hidroponik di Greenhouse Rusun Menara Samawa

Emisi rumah kaca. [Marcinjozwiak/Pixabay]
Emisi rumah kaca. [Marcinjozwiak/Pixabay]

Pengertian Efek Rumah Kaca

Nah, pengertian efek rumah kaca bukan berarti keberadaan rumah kaca yang dijelaskan di atas.

Mengutip Sumber Belajar Kemendikbud, Selasa (1/3/2022) efek rumah kaca adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi.

Gas-gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) dapat menahan panas matahari sehingga panas matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi.

Normalnya, pada siang hari matahari menyinari bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat, dan pada malam hari permukaan bumi mendingin.

Baca Juga: Teknik Pertanian Permakultur, Cara Produksi Makanan Tanpa Merusak Bumi

Akan tetapi, akibat adanya efek rumah kaca, sebagian panas yang harusnya dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Inilah mengapa bumi menjadi semakin hangat dan panas dari tahun ke tahun.

Penyebab Efek Rumah Kaca

Penyebab Efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca. Berikut ini gas-gas di atmosfer beserta persentasi kontribusinya pada efek rumah kaca:

  • Uap air (H2O), 36-70 persen
  • Karbon dioksida (CO2), 9-26 persen
  • Methana (CH4), 4-9 persen
  • Ozon (O3), 3-7 persen
  • Nitrous Oxide (N2O)
  • CFC dan HFC

Sebenarnya, gas-gas diatas diatas diperlukan juga agar bumi tidak terlalu dingin, akan tetapi sejak revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya, menjadi semakin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin meningkat akibat ulah manusia.

Jika konsentrasi gas-gas rumah kaca semakin meningkat di atmosfer, maka efek rumah kaca akan semakin besar.

Dampak Efek Rumah Kaca

1. Perubahan Iklim yang Ekstrem

Beberapa tempat yang cenderung hangat akan menjadi lembab, karena ada lebih banyak air yang menguap di lautan. Hal itu disebabkan oleh uap air yang merupakan gas pada rumah kaca, sehingga keberadaannya akan menyebabkan meningkatnya efek insulasi pada atmosfer.

Uap air yang banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak. Kemudian akan menimbulkan pantulan cahaya matahari kembali ke luar angkasa yang menyebabkan menurunnya proses pemanasan.

Kelembaban yang sangat tinggi akan meningkatkan curah hujan, badai yang semakin kering, dan air akan lebih cepat menguap dari dalam tanah.

2. Meningkatnya Permukaan Air Laut
 
Salah satu dampak atau akibat dari pemanasan global atau efek rumah kaca adalah meningkatnya permukaan air laut. Bahkan lapisan es di benua Arktik akan berkurang sebanyak 2,7 persen per dekade.

Kemudian temperatur rata-rata global telah meningkat, dengan kedalaman paling sedikit 300 meter saja.

Perubahan tingginya rata-rata muka laut akan diukur dari daerah dengan lingkungan yang lebih stabil, secara geologi.

Lalu ketika atmosfer menghangat lapisan air laut juga akan ikut menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tingginya permukaan air laut.

3. Meningkatnya Suhu Global

Pemanasan yang terjadi pada sistem iklim bumi menjadi hal yang paling terasa, seiring dengan banyaknya bukti mengenai pengamatan kenaikan temperatur udara dan laut, pencairan salju dan juga es di berbagai tempat di dunia, dan kemudian naiknya permukaan laut global.

Perubahan ini telah diukur oleh para ilmuwan, dengan mengukur atmosfer, lautan, permukaan es, dan gleteser yang menunjukkan bahwa kini bumi telah mengalami pemanasan akibat dari adanya emisi gas rumah kaca di masa lalu.

4. Gangguan Ekologis

Di dalam pemanasan global, hewan atau binatang cenderung bermigrasi ke arah kutub es atau ke atas pegunungan.

Tumbuhan juga akan mengubah arah pertumbuhannya, dengan mencari daerah baru yang habitatnya menjadi lebih hangat. Tetapi pembangunan manusia justru akan menghalangi perpindahan tersebut.

Para spesies yang akan berpindah ke arah selatan dan utara akan terhalangi oleh kota-kota dan lahan-lahan pertanian, yang mungkin akan mati.

Beberapa tipe spesies yang tidak mampu berpindah secara cepat menuju kutub, bahkan bisa musnah.

5. Dampak Sosial dan Politik

Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit yang berhubungan dengan panas, adanya penyebaran penyakit yang melalui air, adanya penyebaran penyakit melalui vector, bahkan sampai kematian.

Temperatur yang panas juga akan mengakibatkan gagal panen, sehingga munculah kelaparan dan malnutrisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI