Tujuh Dekade Berlalu, Pangeran Charles Bersiap Naik Takhta Kerajaan Inggris

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 28 Februari 2022 | 20:28 WIB
Tujuh Dekade Berlalu, Pangeran Charles Bersiap Naik Takhta Kerajaan Inggris
Pangeran Charles (kanan) dan ibunya, Ratu Elizabeth duduk di takhta dalam sebuah acara di Parlemen Inggris, London pada 19 Desember 2019 lalu. [AFP/Paul Edwards]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah tujuh dekade menjadi pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles dikatakan telah berjanji kepada ibunya, Ratu Elizabeth II, bahwa dia akan meneruskan warisan sang ibu sebaik mungkin saat menjabat sebagai Raja Inggris nanti.

Pada tahun 1947, ketika Ratu Elizabeth baru berusia 21 tahun, Yang Mulia berjanji bahwa seluruh hidupnya, entah panjang atau pendek, akan didedikasikan untuk melayani Persemakmuran.

Dan kini ketika Ratu Elizabeth berusia 90 tahunan, tekadnya untuk tetap berdaulat dipegang teguh dan bersikeras masih sehat walafiat.

Tapi saat ini, berita masalah kesehatan Ratu Elizabeth mulai ramai dibicarakan. Belum lama ini, Ratu Elizabeth juga didiagnosis terinfeksi COVID-19, di usianya ke 95 tahun.

Baca Juga: Putri Eugenie Temui Pangeran Harry Bawa Kabar Tentang Buruknya Keadaan di Kerajaan Inggris

Kini dikatakan bahwa sebagian besar tugas Ratu Elizabeth diberikan kepada sang putra, Pangeran Charles (73 tahun) yang secara efektif didaulat sebagai Prince Regent atau Pangeran Bupati.

"Ratu dan Charles bertemu di awal tahun dan berbicara secara pragmatis tentang apakah dan kapan dia (Ratu) harus mundur. Itu adalah percakapan yang sulit, tetapi percakapan yang mereka tahu pasti mereka lakukan," kata orang dalam istana.

"Itu adalah hari yang mereka semua tahu mungkin akan datang pada akhirnya, tetapi itu tidak membuatnya lebih mudah bagi Yang Mulia.

"Charles telah menghabiskan seluruh hidupnya menyerap dari ibunya, apa artinya menjadi raja, dan dia telah meyakinkannya bahwa ketika saatnya tiba, dia bertekad untuk membuatnya bangga."

Ketika pandemi memasuki gelombang baru sebelum Natal, Ratu merasa sudah waktunya untuk membuat "rencana baru".

Baca Juga: Apa Itu Mild Cold-Like Symptomps, Gejala Covid-19 yang Dirasakan Oleh Ratu Elizabeth

Selama pertemuannya dengan Charles, dia mengungkapkan keinginannya untuk "melewati" perayaan platinumnya pada bulan Juni, kata sumber itu, dan kemudian menyerahkan tongkat estafet kepada sang putra.

"Meskipun, diagnosis COVID-nya dapat mempercepat proses itu lebih jauh, tergantung pada seberapa baik dia melewatinya," lanjut sumber itu.

Ratu mengisyaratkan keputusan tersebut awal bulan ini, di waktu yang sama saat Ratu mengumumkan bahwa istri kedua putranya, Camilla, Duchess of Cornwall, akan dikenal sebagai Permaisuri "ketika saatnya tiba".

"Itu adalah ujian untuk melihat seberapa baik publik akan bereaksi terhadap Raja Charles dan Ratu Camilla, dan dia senang dengan hasilnya. Beberapa tahun yang lalu, itu tidak mungkin," kata seorang sumber.

Dilansir dari New Idea, sumber tepercaya Istana mengatakahan bahwa rencana keputusan mundur Ratu Elizabeth telah diketahui beberapa anggota Senior Kerajaan Inggris seperti Putri Anne, serta Duke dan Duchess of Cambridge.

"Untuk semua kekacauan yang telah mengelilingi keluarganya dalam beberapa bulan terakhir, Ratu puas untuk meninggalkan warisannya di tangan Charles dan Camilla, terutama mengingat mereka memiliki Anne, William dan Kate di samping untuk dukungan," kata sumber tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI