Suara.com - Isra Miraj jatuh pada tanggal 27 Rajab atau bertepatan dengan tanggal 28 Februari 2022. Di hari penting dalam kalender Islam tersebut, selain perbanyak berdoa dan amal baik, umat muslim biasanya juga memberikan ucapan Isra Miraj.
Diketahui, Isra dan Miraj adalah peristiwa yang sangaat agung. Dari peristiwa tersebut, Nabi memperoleh banyak macam pengalaman dan pengetahuan yang bermanfaat untuk dirinya sehingga mampu mengemban tugas yang berat sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta.
Di hari Isra Miraj ini, membaca shalawat Nabi juga merupakan bagian dari ibadah. Ada lima waktu yang disunahkan untuk membaca shalawat Nabi, sebagaimana yang disampaikan oleh Sirajudin Al-Husaini dalam kitabnya, As-Shalatu alan Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam (Damaskus: Maktabah Darul Falah, 1990). Berikut rangkumannya seperti dilansir dari NU Online.
Pertama
Baca Juga: 11 Hal Penting dari Peristiwa Isra Miraj, Salah Satu Momen Terpenting dalam Sejarah Islam
Sunnah membaca shlawat setelah selesai dikumandangkannya adzan. Ada beberapa hadits yang menuturkan tentang hal ini, di antaranya hadits riwayat Imam Muslim.
“Bila kalian mendengar orang yang mengumandangkan adzan maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan, lalu bershalawatlah kepada karena orang yang bershalawat kepaku sekali maka dengan shalawat itu Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
Kedua
Disunahkan membaca shalawat di awal, tengah, dan akhir doa. Dengan membaca shalawati di ketiga tempat itu, maka akan lebih kuat potensi dikabulkannya doa tersebut.
Hal ini telah diungkap oleh hadits riwayat Imam Turmudzi, yang menjelaskan tentang membaca shalawat:
“Dari Fudlalah bin Ubaid ia berkata, ketika Rasulullah sedang duduk tiba-tiba masuk seorang lelaki kemudian melakukan shalat dan berkata, “Ya Allah, ampuni aku dan kasihani aku.” Maka Rasulullah bersabda, “Engkau terburu-buru wahai orang yang shalat. Bila engkau selesai shalat kemudian duduk maka pujilah Allah sebagaimana mestinya dan bershalawatlah kepadaku kemudian berdoalah kepada Allah.” Fudlalah berkata, kemudian seorang laki-laki lain melakukan shalat, lalu memuji kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi. Maka Rasulullah bersabda, “Wahai orang yang shalat, berdoalah maka engkau akan diijabahi.”
Ketiga
Disunahkan memabca shalawat ketika memasuki masjid dan keluar dari masjid. Sebuah hadits riwayat Imam Turmudzi dari Sayyidatina Aisyah radliyallahu ‘anha mengatakan:
“Adalah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki masjid beliau bershalawat dan bersalam untuk Muhammad dan berdoa Rabbi ighfir lî dzunûbî waftah lî abwâba rahmatika. Dan ketika keluar beliau bershalawat dan bersalam kepada Muhammad serta berdoa Rabbi ighfir lî dzunûbî waftah lî abwâba fadllika.”
Keempat
Disunahkan membaca shalawat ketika bertemunya seorang muslim dengan sesama orang muslim. Sebagaimana yang diungkap oleh Abu Ya’la Al-Mushlili dalam hadits Rasulullah, mengatakan:
“Tidaklah dua orang hamba yang saling mencintai di jalan Allah salah satunya menemui saudaranya kemudian menyalaminya dan keduanya bershalawat kepada Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam kecuali keduanya tidak berpisah sampai diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang kemudian.”
Kelima
Membaca shalawat disunahkan ketika berkumpul di suatu majelis. Hal ini diungkap oleh Ibnu Umar, dari hadits Rasulullah SAW. Beliau berkata:
“Hiasilah majelis-majelis kalian dengan bershalawat kepadaku. Karena shalawat kalian kepadaku adalah cahaya bagi kalian di hari kiamat.”