Atasi Perubahan Iklim, Butuh Aksi Nyata dan Kolaborasi Banyak Pihak

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 25 Februari 2022 | 01:05 WIB
Atasi Perubahan Iklim, Butuh Aksi Nyata dan Kolaborasi Banyak Pihak
Ilustrasi: Perubahan iklim. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengatasi dampak perubahan iklim tidak bisa dilakukan hanya oleh satu kelompok atau satu organisasi saja. Butuh kerja sama dan kolaborasi untuk bisa sukses.

Hal ini diungkap oleh praktisi sekaligus aktivis lingkungan di Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Hung Vo.

"Fokus pada kemitraan yang kolaboratif sangat penting bagi upaya pembangunan yang rendah karbon (ramah lingkungan)," katanya dalam seminar bertajuk Climate Change, The Pandemic and Economic Recovery, yang disiarkan secara daring.

Hung Vo menyatakan bahwa kolaborasi, terutama antara pemerintah daerah, sangat penting untuk dilakukan mengingat bahwa perubahan iklim sering kali memunculkan pertanyaan dan sejumlah permasalahan yang perlu diatasi bersama-sama.

Baca Juga: Kabupaten Bone Jadi Lokasi Proyek Adaptasi Perubahan Iklim Pemerintah Kanada, Uang Miliaran Rupiah Digelontorkan

Ilustrasi perubahan iklim. [Shutterstock]
Ilustrasi perubahan iklim. [Shutterstock]

Perubahan iklim, kata dia, bukan sekadar fenomena yang terkait dengan batas wilayah. Oleh karena itu, aksi kolaborasi dapat membantu sejumlah daerah untuk menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap isu lingkungan di tingkat global.

"Kolaborasi bisa membantu menyelesaikan masalah bersama," kata dia lebih lanjut.

Dalam kesempatan itu, Hung Vo juga mengatakan bahwa dengan kolaborasi, pemerintah daerah bisa mewujudkan target yang lebih besar yang pada akhirnya bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

"Itulah alasan mengapa kolaborasi antara daerah yang satu dengan daerah lainnya sangat penting untuk dilakukan," katanya.

Hung Vo mengakui bahwa setiap kolaborasi memerlukan kapasitas sumber daya yang berkualitas, selain juga komitmen, investasi dan waktu. Kolaborasi juga memerlukan aturan dan regulasi yang ketat di antara pihak-pihak yang terkait.

Baca Juga: Studi Baru: Perubahan Iklim Meningkatkan Jumlah Penderita Gangguan Mental

Meski demikian, kolaborasi, kata dia, tetap perlu dilakukan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang diharapkan, sehingga isu perubahan iklim yang menjadi tantangan bersama dapat diatasi bersama-sama. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI