Kisah Bapak Ponijo: Difabel Penjual Koran di Perempatan Klodran yang Getol Sisihkan Penghasilan untuk Anak Kurang Mampu

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 23 Februari 2022 | 14:20 WIB
Kisah Bapak Ponijo: Difabel Penjual Koran di Perempatan Klodran yang Getol Sisihkan Penghasilan untuk Anak Kurang Mampu
Bapak Ponijo, Pahlawan Pilar Sehat (Dok. Frisian Flag)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hidup dengan keterbatasan fisik serta ekonomi, nyatanya bukan jadi penghalang untuk bisa berbuat baik kepada sesama. Setidaknya bagi lelaki paruh baya bernama Ponijo.

Lelaki asal Bantul, Yogyakarta tersebut sebenarnya hidup serba terbatas. Tubuhnya kecil tak seperti kebanyakan orang normal lain. Namun di balik tubuhnya yang mungil, ia terbukti memiliki hati yang besar.

Sehari-hari Ponijo bekerja berjualan koran dan kanebo di Perempatan Klodran, Bantul, Yogyokarta. Penghasilannya tentu tak seberapa, kurang lebih hanya Rp100 ribu sampai Rp150 ribu per hari.

Tapi dari penghasilan tersebut, ia getol menyisihkan pendapatannya untuk kemudian dibagikan lagi kepada sesama. Sejak 2017, Ponijo setia membagi sedikit rejezekinya kepada anak-anak tak mampu.

Baca Juga: Indonesia Police Watch Desak Oknum Polres Serang Kota yang Bebaskan Pemerkosa Gadis Difabel Dicopot

Bapak Ponijo, Pahlawan Pilar Sehat (Dok. Frisian Flag)
Bapak Ponijo, Pahlawan Pilar Sehat (Dok. Frisian Flag)

"Penghasilan saya dibagi untuk keluarga, bermasyarakat dan untuk dinikmati ke anak-anak. Saya berikan beras, sayuran dan susu," kata Ponijo saat berbicara dalam acara Sosok Pahlawan Kemajuan Keluarga Indonesia, Selasa (22/2/2022).

Saat ditanya mengenai motivasinya sudi berbagi meski hidup penuh keterbatasan, Ponijo praktis menyebut kedua buah hatinya sendiri.

"Saya punya anak dua, yang satu meninggal satunya berusia tujuh tahun. Kata dokter anak saya memiliki kelainan. Tulang ototnya kurang kuat, anak saya sangat lemah. Karena keturunan juga bisa," kisahnya.

Setelah kehilangan anak pertama karena kondisi tulang lunak, hal itu memotivasi Ponijo untuk dapat memberikan akses nutrisi yang lebih baik anak-anak di sekitar pun muncul.

Meski baru mulai berbagi dari tahun 2017, Ponijo mengaku telah menyisihkan pendapatannya sejak 2010 lalu. Ia pun kerap membelanjakan uang yang telah ia kumpulkan untuk membeli sumber nutrisi yang baik bagi anak.

Baca Juga: Aduh, Tak Ramah Difabel, Guiding Block Tunanetra di KSPN Borobudur Terhalang Tiang dan Pohon

Pemberian susu selalu diutamakan Ponijo dalam setiap kunjungannya. Ia percaya susu mampu menjadi salah satu sumber pemenuhan kebutuhan nutrisi anak.

Dirinya percaya, ia bisa mengurangi kemungkinan anak-anak lainnya mengalami masalah kesehatan tulang, seperti yang ia dan anaknya alami, sehinga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang lebih sehat.

"Anak-anak dalam masa pertumbuhan agar mereka sehat. Saya gak ingin anak-anak seperti saya. Saya tahu dari lahir cacat seperti apa."

Saat ini kebesaran hati Ponijo telah membawanya mendapat gelar sebagai Pahlawan Kemajuan Keluarga Pilar Sehat dari Frisian Flag Indonesia.

"Ini bentuk apresiasi kami kepada sosok inspiratif. Ada lima sosok inspiratif di mana mereka menjadi pahlawan dari pilar sehat, pilar sejahtera dan pilar selaras dengan lingkungan."

"Mereka menguatkan gerakan dan menginspirasi keluarga serta lingkungan mereka," tambah Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI