Suara.com - Pandemi Covid-19 sempat memberikan dampak yang cukup besar pada industri fesyen muslim di tanah air. Hal tersebut pulalah yang dirasakan brand Elzatta Hijab.
Elidawati, CEO PT. Bersama Zatta Jaya (Elcorps) yang menaungi brand tersebut, mengungkap jika hal ini berdampak pada pemangkasan karyawan besar-besaran di perusahaannya, dari 1000 karyawan, kini hanya tersisa sekitar 400 karyawan saja.
Tak hanya itu, pihaknya juga terpaksa harus menutup puluhan gerai offline karena mengalami kerugian. Dari 200 gerai, jumlah gerai Elzatta yang saat ini tersisa hanya 129 gerai.
"Sejak awal 2020 kami sudah kesulitan menggaji karyawan. Pandemi terjadi menjelang Idul Fitri dan perusahaan sedang produksi besar-besaran, namun pembayaran untuk suplier tersendat. Omzet kami juga terjun bebas, 2020 itu kami hanya dapat 40% saja dari omzet 2019,” sambung Elida dalam wawancara bersama media, Rabu (23/2/2022).
Baca Juga: Brand Lokal Go Global, Busana Muslim Karya Vivi Zubedi Siap Diekspor ke Mancanegara
Meski sempat berjuang dengan sangat keras, brand asal Bandung, Jawa Barat ini membuktikan diri mampu bertahan di tengah gempuran keras wabah Covid-19, yakni dengan tetap mengeluarkan koleksi terbaru.
"Tapi kuantitasnya tidak sebanyak untuk biasanya. Misal, biasanya harus untuk memasok 1000 toko, karena keterbatasan modal, kami hanya memasok ke 500 toko," ujar dia lagi.
Koleksi-koleksi yang dikeluarkan selama pandemi pun mengalami perubahan. Elzatta menyesuaikannya dengan kebutuhan pasar.
Karena selama pandemi, banyak orang yang beraktivitas di dalam rumah, pihaknya pun berfokus pada baju-baju rumahan, dengan bahan yang nyaman dan desain yang bisa digunakan untuk work from home.
Pada awal 2022, Elzatta pun bertekad untuk kembali menggeliatkan ekosistem industri fesyen muslim yang menjadi tonggak pemulihan ekonomi nasional, setelah sempat terdampak pandemi.
Baca Juga: Punya Bisnis Fesyen Muslim? Kembangkan Brandmu Dalam Program Ini Yuk
Langkah besar yang diambil ialah dengan melakukan kerjasama investasi bersama PT. Lembur Sadaya Investama (LSI) dalam bidang pendanaan senilai Rp 300 miliar. Dengan investasi baru ini, Elzatta akan memperkuat dan melengkapi lini produk yang selama ini ditunggu-tunggu customer.
"Investasi dan kolaborasi strategis ini diharapkan menjadi kekuatan baru untuk menyukseskan peak season Elzatta di Lebaran 2022," tambah dia.
CEO PT LSI, Akbar Fatahillah Sabanda mengatakan melalui kolaborasi ini, PT LSI juga akan mendorong ekspansi pasar Elzatta ke negara-negara Arab dan Uni Eropa.
“Nantinya kita mau ekspansi ke Mesir, karena disana ada free trade agreement, begitu juga negara negara Uni Eropa dan negara Arab, jadi cukup mudah untuk ekspor kesana, untuk bahan baku Insya Allah akan full lokal dari Indonesia," ujar dia.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, Elida mengatakan bahwa Elzatta akan memprioritaskan pembuatan model baru yang menyesuaikan dengan minat masing-masing negara.
"Kalaupun ada koleksi lokal yang cocok di sana, maka kita akan bawa juga tapi tentu tidak akan disamakan semuanya karena kita pasti sesuaikan dengan permintaan pasar,” tuturnya.
Elida berharap, melalui kerja sama dan pembelian saham oleh PT LSI, Elzatta dapat kembali bangkit dan mampu memproduksi produk fesyen secara maksimal.