Suara.com - Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif atau parekraf, menjadi salah satu sektor yang terimbas paling parah akibat berbagai pembatasan yang dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona penyebab sakit Covid-19.
Indikator tersebut terlihat dari penurunan kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Tanah Air. Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat, pada 2020 jumlah wisman hanya 4,05 juta orang atau 25 persen dari total kunjungan wisman 2019 yang mencapai 16,1 juta.
Penurunan pun berlanjut di tahun kedua pandemi, di mana jumlah kunjungan wisman selama 2021 hanya 1,6 juta atau turun 61,57 persen dibanding tahun 2020.
Langkah pemerintah membuka Bali dan Batam untuk wisman pada Oktober 2021 juga kembali dihadang oleh merebaknya varian baru virus corona yaitu Omicron sejak akhir 2021.
Baca Juga: Demi MotoGP Bulan Depan, Mataram Datangkan 40 Ton Daging Impor yang Harganya Lebih Murah
Dengan kondisi pandemi yang kerap tak terduga dan penuh ketidakpastian, pergerakan wisatawan Nusantara (wisnus) dianggap menjadi kunci. Wisnus dipercaya berperan sebagai lokomotif dalam upaya pemulihan sektor parekraf Indonesia dari pandemi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam sambutannya pada Seminar Pariwisata Nasional bertema 'Menjaga Momentum Pemulihan Pariwisata, Mengejar Target 280 Juta Wisnus di 2022', mengatakan bahwa di tahun 2022 ini diprediksi akan menjadi tahun pemulihan pasar wisatawan.
Menurut Sandiaga, untuk kunjungan wisman tahun ini akan ditopang oleh berbagai event internasional seperti MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Maret 2022.
“Tapi pada 2023 saya makin yakin momentum ini akan semakin terbangun, dan tingginya antusiasme wisnus menjadi roda penggerak geliat sektor parekraf hingga saat ini,” ujarnya dalam seminar yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) secara hybrid beberapa waktu lalu.
Menparekraf Sandiaga pun membeberkan berbagai strategi yang akan dijalankan di tahun pemulihan pariwisata, di antaranya pemulihan pasar wisatawan melalui penyelenggaraan event dan pemulihan industri pariwisata dengan adaptasi protokol kesehatan.
Baca Juga: Masuk Tahun Ketiga Pandemi Covid-19, Dokter Top AS Dr Anthony Fauci Serukan Kembali Hidup Normal
“Kita juga akan melakukan pemulihan pariwisata di Bali, Kepulauan Riau dan destinasi unggulan lainnya,” jelasnya dikutip Suara.com dari siaran pers, Kamis (17/2/2022).
Lebih lanjut, Menparekraf Sandiaga Uno menyatakan bahwa saat ini ada pegeseran paradigma ke arah pembangunan pariwisata berkualitas yang lebih fokus pada pariwisata berkelanjutan.
"Berarti kita harus punya penyediaan infrastruktur dasar dan penunjang pariwisata,” tandasnya.