Dapat Merusak Lingkungan, Ini 3 Penyebab Pencemaran Air

Kamis, 17 Februari 2022 | 13:02 WIB
Dapat Merusak Lingkungan, Ini 3 Penyebab Pencemaran Air
Ilustrasi pencemaran air. (Pexels/@Ian Turnell)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pencemaran air jadi salah satu masalah lingkungan yang menganggu kehidupan manusia karena berisiko menyebabkan berbagai penyakit hingga merusak pemandangan.

Dan tahukah kamu, ternyata penyebab pencemaran air yang paling sering adalah perilaku kita sendiri, yang dilakukan setiap hari tanpa sadar.

Mengutip Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kamis (17/2/2022) pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam air.

Akibatnya, kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Baca Juga: Penjelasan Mengenai Air Limbah Penyebab Pencemaran Air

Berikut adalah penyebab-penyebab pencemaran air yang berasal dati perilaku manusia sehari-hari:

1. Limbah Industri

Jenis limbah yang berasal dari industri dapat berupa limbah organik yang bau, seperti limbah pabrik tekstil atau limbah pabrik kertas.

Selain itu, ada pula limbah anorganik yang berupa cairan panas, berbuih, dan berwarna, serta mengandung asam belerang dan berbau menyengat. Misalnya limbah pabrik baja, limbah pabrik emas, limbah pabrik cat, limbah pabrik pupuk organik, limbah pabrik farmasi, dan lain-lain.

Jika limbah industri tersebut dibuang ke saluran air atau sungai, akan menimbulkan pencemaran air yang merusak bahkan memusnahkan organisme di dalam ekosistem tersebut.

Baca Juga: Dampak Pencemaran Air Beserta Faktor Penyebabnya

2. Limbah Rumah Tangga

Limbah rumah tangga merupakan limbah yang berasal dari hasil samping kegiatan perumahan, seperti limbah rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan (hotel), rumah makan, dan puing-puing bahan bangunan serta besi-besi tua bekas mesin-mesin atau kendaraan.

Limbah rumah tangga dapat berasal dari bahan organik, anorganik, maupun bahan berbahaya dan beracun. Limbah organik adalah limbah seperti kulit buah sayuran, sisa makanan, kertas, kayu, daun dan berbagai bahan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme.

Sedangkan limbah yang berasal dari bahan anorganik antara lain besi, aluminium, plastik, kaca, kaleng bekas cat, dan minyak wangi.

Di perairan, sampah mengalami proses penguraian oleh mikroorganisme. Akibat penguraian tersebut, kandungan oksigen dalam perairan juga menurun. Menurunnya kandungan oksigen dalam perairan akan merugikan kehidupan biota di dalamnya.

3. Limbah Pertanian

Air limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Namun dengan digunakannya fertilizer sebagai pestisida yang kadang-kadang dilakukan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan ekosistem air.

Pada sektor pertanian juga dapat terjadi pencemaran air, terutama akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian tertentu, seperti insektisida dan herbisida.

Penggunaan pupuk yang berlebihan juga dapat menyebabkan suburnya ekosistem di perairan kolam, sungai, waduk, atau danau. Pupuk yang tidak terserap ke tumbuhan akan terbuang menuju perairan.

Akibatnya, terjadi blooming algae atau tumbuh suburnya ganggang di atas permukaan air. Tanaman ganggang ini dapat menutupi seluruh permukaan air, sehingga mengurangi kadar sinar matahari yang masuk ke dalam perairan tersebut.

Akibatnya, proses fotosintesis fitoplankton terganggu dan kadar oksigen yang terlarut dalam air menurun sehingga merugikan makhluk hidup lain yang berada di dalamnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI