Suara.com - Sampah plastik masih menjadi masalah yang mengancam lingkungan di Indonesia. Menurut data statistik persampahan domestik Indonesia, jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5.4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah.
Kondisi tersebut menjadi salah satu dasar Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) bertajuk 'Envirochallenge' digelar. Gerakan yang The Body Shop Indonesia mengajak siswa sekolah menengah atas (SMA) untuk bisa terlibat dalam upaya mengurangi sampah plastik.
Dalam keterangannya, Program Manager GIDKP, Adithiyasanti Sofia, menjelaskan bahwa tantangan ini diharapkan memberi edukasi kepada para siswa SMA yang akan tumbuh sebagai orang muda tentang isu lingkungan. Nantiya mereka diajak mengubah gaya hidup dengan melakukan diet kantong plastik.
"Target dari Envirochallenge adalah menuju sekolah bebas dari kantong plastik. Diet kantong plastik ini akan kita tanamkan sebagai gaya hidup baru di kalangan siswa," Adithiyasanti Sofia dalam keterangannya.
Baca Juga: KAI Gunakan Kemasan Makanan Ramah Lingkungan untuk Turut Hijaukan Indonesia
Sejak digagas pada 2013 lalu, GIDKP semakin meluas dan melibatkan banyak masyarakat. Ini juga pertanda semakin banyak yang mulai sadar akan dampak lingkungan dari sampah plastik
"Inisiatif itu akhirnya berdampak luas, hingga keluar peraturan pembatasan plastik sekali pakai pada 2016. Tercatat ada 70 kabupaten/kota yang menerapkan peraturan tersebut. Peraturan tersebut juga mengurangi penggunaan plastik di masyarakat hingga 55 persen," tuturnya.
Dari keberhasilan tersebut, Adhiti mengataka bahwa pihaknya mencoba melibatkan siswa SMA untuk terlibat dalam gerakan diet kantong plastik.
"Kami paparkan kepada para siswa di 10 sekolah yang terpilih di Jawa dan Bali, seputar isu lingkungan yang akan dihadapi dunia, termasuk Indonesia di masa depan. Pemaparan itu akan membuka wawasan siswa soal isu-isu lingkungan," tuturnya.
"Lewat kegiatan ini, siswa jadi tergerak untuk ikut mengurangi sampah plastik. Mencari alternatif sebagai solusi. Jika budaya ini menyebar ke seluruh sekolah di Indonesia, maka dampaknya akan ke negara Indonesia. Penggunaan plastik sekali pakai juga akan semakin berkurang," ujarnya.
Baca Juga: SMF Ajarkan Anak Sejak Dini Dalam Mengelola Sampah Plastik