Tinggalkan Catwalk, Ini Kisah Ratu Kecantikan yang Ingin Beralih Profesi Jadi Sopir Truk

Senin, 14 Februari 2022 | 15:53 WIB
Tinggalkan Catwalk, Ini Kisah Ratu Kecantikan yang Ingin Beralih Profesi Jadi Sopir Truk
Ratu Kecantikan Beralih Jadi Sopir Truk (instagram.com/millyeveratt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ratu kecantikan asal Inggris memutuskan untuk meninggalkan kehidupannya sebagai model. Sebagai gantinya, ia ingin beralih profesi menjadi sopir truk.

Hal tersebut diungkap oleh ratu kecantikan bernama Milly Everatt dari Lincolnshire. Sebelumnya, Milly adalah finalis Miss England sekaligus model.

Melansir Daily Mail, wanita 22 tahun tersebut kini sedang menjalani pelatihan untuk karir barunya sebagai sopir truk. Ia juga ingin mematahkan stereotip soal sopir truk.

Saat ini, Milly sedang berlatih untuk mendapatkan SIM HGV (kendaraan berat) kelas 1 dan kelas 2. Ia pun belajar mengemudikan truk seberat 44 ton.

Sebelumnya, Milly sendiri sudah terbiasa mengemudikan traktor di peternakan milik ayahnya. Ia pun percaya bahwa dirinya bisa mengemudikan truk.

Ratu Kecantikan Beralih Jadi Sopir Truk (instagram.com/millyeveratt)
Ratu Kecantikan Beralih Jadi Sopir Truk (instagram.com/millyeveratt)

Menurut Milly, dirinya terinspirasi untuk beralih menjadi sopir truk setelah melihat kelangkaan dalam jumlah sopir truk akibat Covid dan Brexit.

Selain itu, Milly ingin membuktikan bahwa bukan hanya "pria 40-an tahun" saja yang bisa mengemudikan kendaraan berat.

Saat ini, hanya satu sampai tiga persen saja dari total pengemudi truk HGV di Inggris yang merupakan perempuan.

"Aku rasa kita di zaman modern sekarang dan tidak ada yang bisa menghentikan wanita untuk ikut terlibat dalam hal seperti itu," ungkap Milly.

Baca Juga: Potret Mantan Letnan Angkatan Udara yang Banting Setir Jadi Model OnlyFans, Berapa Pengahasilannya?

"Ini bukan norma tapi ini seharusnya menjadi wajar. Ini adalah sesuatu yang tidak banyak dipikirkan orang-orang, ini bahkan tidak banyak dipikirkan oleh feminisme."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI