Aya Canina, Mantan Vokalis Amigdala Alami Kekerasan Dalam Pacaran, Ketahui 6 Cara Keluar dari Toxic Relationship

Jum'at, 11 Februari 2022 | 16:10 WIB
Aya Canina, Mantan Vokalis Amigdala Alami Kekerasan Dalam Pacaran, Ketahui 6 Cara Keluar dari Toxic Relationship
Ilustrasi kekerasan seksual (freepik.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan vokalis band Amigdala, Aya Canina baru-baru ini membuat pengakuan mengejutkan, mengenainalasan mengapa dirinya hengkang dari band yang ia dirikan tersebut. 

Perempuan berhijab ini mengatakan, jika ia sempat menjadi korban kekerasan saat menjalin hubungan dengan rekan satu bandnya, yang merupakan vokalis 2 dan lead guitarist di Amigdala. 

"Ya. Saya keluar dari Amigdala karena saya mengalami kekerasan dalam pacaran selama rentang waktu 3,5 tahun itu. Dan itu sangat memengaruhi kondisi mental saya," ungkap Aya Canina lewat Instagram pribadinya.

Hal yang semakin membuat dirinya terluka ialah, Aya menyebut bahwa orang-orang di sekitarnya, khususnya drummer dan bassist di band itu tahu akan aksi kekerasan yang ia terima. Namun mereka sama sekali tidak membantu, sebaliknya justru melanggengkan aksi kekerasan tersebut.

Baca Juga: Aya Canina Keluar dari Amigdala Karena Alami Kekerasan, Pelakunya Mantan Pacar

"Saya merasa tidak didukung penuh bahkan setelah pengakuan itu saya beberkan. Saya ingat si drummer oernah bilang, "jangan takut. Kalau perlu bantuan, aku akan bantu". Tapi dia tidak oernah menghubungi saya, bahkan sekedar memastikan apakah saya masih menerima ancaman dari mantan saya? Tidak. Tidak pernah. Sampai detik ini," tulis dia lagi.

Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan di Indonesia (freepik)
Ilustrasi kekerasan terhadap perempuan di Indonesia (freepik)

Apa yang menimpa Aya Canina menjadi perhatian bagi banyak orang. Meski saat ini penulis lagu Kukira Kau Rumah tersebut telah memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan mantan kekasihnya itu, namun tak sedikit perempuan yang saat ini masih terjebak dalam hubungan yang tak sehat.

Seperti yang disampaikan Aya, apa yang dialaminya benar-benar menghancurkan mentalnya. Hubungan yang tak sehat juga bisa membuat korbannya menjadi depresi, dan efeknya seringkali dapat melumpuhkan.

Hubungan tak sehat atau yang dikenal dengan beracun, seperti dilansir Very Well Mind adalah hubungan yang berbahaya. Di dalamnya ada pelecehan fisik, perselingkuhan berulang hingga perilaku seksual yang tidak pantas. Bahkan tanda lainnya seringkali lebih sulit dideteksi. 

Ini mungkin melibatkan perilaku tidak sopan, tidak jujur, atau mengendalikan. Misalnya, pasangan yang sering menegur. Hingga membuat kesehatan mental mulai terganggu.

Baca Juga: Sedih, Aya Canina, Penulis Kukira Kau Rumah Keluar dari Amigdala karena Alami Kekerasan

Hubungan yang tidak sehat ini seringkali membuat banyak orang bingung, karena korbannya dirasa sulit untuk mengakhiri hubungan mereka. Ya, meski seseorang telah membuat mereka sengsara atau kasar secara fisik atau emosional, kenyataannya seringkali lebih rumit.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mempermudah prosesnya:

1. Membangun jaring pengaman

Jika kamu berpikir untuk berhenti, buatlah rencana tentang bagaimana kamu akan menghadapi transisi. Jika kamu sudah menikah, pikirkan, di mana Anda akan tinggal? Harta benda apa yang perlu Anda bawa? Jangan lakukan ini sembarangan. Proses ini harus dipikirkan dengan baik.

2. Tetapkan tujuan untuk mandiri

Jika Anda tidak memiliki karier atau cara untuk menghidupi diri sendiri, inilah saatnya untuk mulai mengukir jalan ini. Pergi ke sekolah, dapatkan pelatihan, mulai pekerjaan (bahkan pekerjaan tingkat rendah atau paruh waktu). Kemandirian finansial Anda adalah salah satu jalan utama menuju kebebasan.

3. Beri tahu seseorang

Tidak ada lagi rahasia. Ceritakan pada anggota keluarga atau teman sehingga mereka dapat membantu Anda dalam prosesnya. Jika Anda merasa terancam, beri tahu pihak berwenang setempat bahwa Anda akan membutuhkan bantuan.

4. Mencari bantuan profesional

Meninggalkan dan memulihkan diri dari hubungan yang beracun akan membutuhkan usaha dan waktu. Jangkau kelompok pendukung atau konselor yang berpengalaman dalam masalah hubungan. Seorang terapis dapat menjadi sumber daya yang tidak memihak untuk membimbing Anda dan membuat Anda bertanggung jawab untuk menciptakan dan memenuhi tujuan Anda. Pengacara hukum keluarga yang berpengalaman juga diperlukan jika Anda akan meninggalkan pernikahan.

5. Berhenti berbicara dengan pasangan Anda

Orang-orang beracun sangat licik dan dapat menggunakan pemerasan emosional untuk memikat Anda kembali. Ketika Anda membuat keputusan untuk meninggalkan pasangan Anda, hentikan segala bentuk komunikasi dengan mereka. Jika Anda perlu mengajukan perintah penahanan, lakukanlah.

6. Manjakan diri Anda

Menjadi bagian dari hubungan beracun sangat merugikan harga diri dan kesehatan mental Anda. Mungkin perlu beberapa saat sebelum Anda siap menjadi bagian dari hubungan lain. Jangan terburu-buru ini. Luangkan waktu untuk diri sendiri. Untuk membantu diri Anda pulih, luangkan waktu untuk hobi. Mulailah mengerjakan proyek hewan peliharaan atau bisnis Anda sendiri. Lakukan perjalanan yang selalu ingin Anda lakukan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI