Suara.com - Semakin hari, makin banyak generasi muda yang tertarik untuk melakukan investasi. Fakta tersebut terungkap dalam survei Investasi Pilihan Generasi Muda yang dilakukan Katadata Insight Center bersama Zigi pada 6-12 September 2021 kepada 1.939 responden.
Dari data tersebut terungkap bahwa generai muda tertarik dengan dengan investasi tradisional seperti properti dan emas hingga investasi digital macam Crypto. Survei dilakukan secara online dengan kriteria responden investor berusia diatas 15 tahun.
Deputy Head Katadata Insight Center Stevanny Limuria mengatakan bahwa 62 persen pembeli Cryptocurrency mengaku baru membeli jenis investasi itu kurang dari 1 tahun. Jika dibandingkan, pemilik investasi mata uang Kripto pada kurun 1-2 tahun sebanyak 26 persen, terdapat lonjakan investasi Kripto setahun terakhir hingga 100 persen lebih.
Stevanny mengatakan, selain nilai investasi umumnya masih kecil, pembeli Crypto dari Gen Z dan Y mempersepsikan jenis investasi ini sebagai investasi paling berisiko, diikuti Forex dan Saham. Pembeli Crypto terbanyak berasal dari Generasi Y (64 persen), diikuti Generasi Z (23 persen) baru Gen X (12 persen).
Baca Juga: Cegah Penipuan Investasi Seperti Kasus Binomo, Polri Dirikan Posko
Pola yang hampir mirip terjadi pada jenis investasi Peer to Peer Lending. Peningkatan juga terjadi pada setahun terakhir. Namun pada jenis ini, lonjakan tak setinggi Crypto. Para investor Peer to Peer Lending yang mengaku investasi kurang dari 1 tahun saat survei dilakukan sebanyak 42,2 persen, sedang yang sudah membeli sejak 1-2 sebelumnya, sebanyak 32,9 persen.
Peningkatan investasi pada jenis investasi digital juga terlihat pada saham, reksadana, obligasi dan forex. Namun, menurut Manajer Riset Katadata Insight Center Vivi Zabkie, pada keempat jenis investasi ini peningkatan cenderung terlihat dari 2 tahun sebelumnya (2019-2020).