Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Jadi Prioritas W20

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 11 Februari 2022 | 08:12 WIB
Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Jadi Prioritas W20
Ilustrasi kesetaraan gender. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Upaya memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan akan menjadi fokus prioritas Women20 (W20) Presidensi Indonesia tahun ini.

Chair Women20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi mengatakan, W20 Presidensi Indonesia juga ingin mendorong para pemimpin negara-negara G20 untuk membuka akses perempuan untuk dapat berpartisipasi aktif dalam perekonomian.

"Selain itu, butuh komitmen untuk mengurangi diskriminasi terhadap perempuan untuk berpartipasi aktif dalam pemulihan masa pandemi Covid-19,” katanya dalam webinar, Kamis (10/2/2022).

Perlu juga dipastikan tidak ada lagi perempuan yang termarjinalisasi dalam pemulihan pembangunan, dan terakhir perlunya membuka akses setara dalam layanan kesehatan bagi perempuan.

Baca Juga: Pendidikan Kesetaraan Gender untuk Pembangunan Indonesia

“Misi utama W20 Presidensi Indonesia adalah untuk mempengaruhi komitmen tingkat tinggi yang akan dikeluarkan pada G20 Summit (Communique) agar memuat agenda pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender di negara-negara G20,” imbuh Uli.

Apalagi, pada beberapa Kepresidenan G20 sebelumnya, fokus gender dalam keseluruhan deklarasi masih kecil, tidak pernah melebihi 8 persen.

Misi W20 tahun ini, perjuangkan kesetaraan gender. [XL Axiata]
Misi W20 tahun ini, perjuangkan kesetaraan gender. [W20]

Menurutnya, salah satu komitmen terbesar tentang kesetaraan gender pernah disampaikan dalam Komunike Pemimpin G20 pada 2014.

Ketika itu para pemimpin G20 menyetujui tujuan untuk mengurangi kesenjangan dalam tingkat partisipasi kerja antara lelaki dan perempuan di negara-negara G20 sebesar 25 persen pada 2025.

Sementara itu, Co-Chair W20 Presidensi Indonesia, Dian Siswarini menyatakan bahwa dari sudut pandang global diplomacy, Indonesia menempatkan diri sebagai sentral diplomasi di antara 20 negara ekonomi terbesar dengan berpegang pada penyelesaian empat isu prioritas dari W20.

Baca Juga: Meski Prevalensi Kasus Kekerasan Seksual Menurun, Menteri PPPA Tegaskan RUU TPKS Harus Tetap Disahkan

“Engagement Group W20 ini juga diharapkan mampu mengaktifkan gerakan maupun pemikirin baru dari perempuan, bukan hanya di ranah global tapi juga di dalam negara anggota G20 sendiri dengan didukung oleh best practices sebagai katalis,” tambah Dian.

Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, agenda W20 Presidensi Indonesia selama setahun ini akan mengangkat empat isu prioritas.

Pertama, mendorong kesetaraan, keamanan, dan kesejahteraan dengan menghapus diskriminasi yang menghambat partisipasi perempuan dalam perekonomian.

Kedua, mencapai inklusi ekonomi dengan mendukung UMKM yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan.

Ketiga, mengatasi kerentanan untuk meningkatkan ketahanan, dengan fokus pada perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan. Keempat, tanggapan kesehatan yang setara gender.

Misi W20 tahun ini, perjuangkan kesetaraan gender. [XL Axiata]
Misi W20 tahun ini, perjuangkan kesetaraan gender. [W20]

Selain itu, posisi Indonesia juga diharapkan dapat semakin mendekatkan rakyat Indonesia khususnya daerah yang menjadi tempat pelaksanaan agenda G20 juga W20 kepada proses diplomasi.

Indonesia akan semakin dikenal karena keberagamannya, menarik kunjungan wisatawan, hingga membuka kesempatan investasi yang didukung dengan program-program yang akan dibentuk selama presidensi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI