Penggiat Alam Ini Akan Ungkap Keindahan Gunung Tambora Lewat Film Dokumenter

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 10 Februari 2022 | 14:30 WIB
Penggiat Alam Ini Akan Ungkap Keindahan Gunung Tambora Lewat Film Dokumenter
Gunung Tambora.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Letusan kolosal gunung Tambora di Semenanjung Sanggar, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada 10 April 1815 silam, dikenal luas menjadi salah satu letusan gunung api terbesar di dunia dalam sejarah manusia modern.

Narasi tersebut diceritakan oleh pendaki pertama Tambora pasca erupsinya, Henrich Zollinger seorang naturalis dan ilmuwan dalam catatan jurnal penelitiannya terhadap letusan gunung Tambora yang melegenda.

Cerita itu yang kemudian menginspirasi Arei bersama penggiat alam, Harley Sastha, membuat film dokumenter bernama Majestic Tambora dengan durasi 30 menit.

"Konsep dan ide yang dituangkannya dalam dokumenter Majestic Tambora tujuannya sama dengan visi kami, yakni sama-sama berkomitmen peduli terhadap lingkungan alam di seluruh Indonesia. Arei harus menjadi perahu untuk para pecinta alam untuk menjaga dan merawat kelestarian alam kita," kata CEO Arei Outdoor Gear Billy Andreas Budijanto.

Baca Juga: Warga Halau Tawuran di Jembatan Besi Jakarta Barat, Satu Pelajar Kedapatan Bawa Sajam

Majestic Tambora. (Dok: Istimewa)
Majestic Tambora. (Dok: Istimewa)

Majestic Tambora menceritakan napak tilas perjalanan Heinrich Zollinger, seorang ahli botani berkebangsaan Swiss, yang pernah datang ke Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 1847 untuk melakukan riset usai meletusnya Gunung Tambora dimasanya.

Dalam menggarap dokumenter Majestic Tambora, Harley Sastha menjelaskan sebagai pendaki gunung dan travel writer, Gunung Tambora mempunyai tempat khusus dalam diri dirinya. Tidak heran kalau dirinya, berkali-kali mendakinya melalui jalur yang berbeda. Namun kali ini, Ia memulai pendakiannya dengan menelusuri route Henrich Zollinger di Piong, kemudian mendatangi Doroncanga, Pancasila dan Kawinda To’i. Dengan tujuan untuk mencari jawaban dari pertanyaan, benarkah letusan Tambora begitu dahsyatnya.

“ Salah satu pesan yang tersirat adalah menyadarkan kembali bahwa taman nasional yang ada di Indonesia seperti Gunung Tambora, punya segudang cerita sejarah dunia yang sangat penting. Proses pengambilan gambarnya ada ditiga lokasi yakni Gunung Tambora, Jakarta dan Bandung dan perlu waktu hampir dua tahun saya meneliti sekaligus membuat dokumenter ini. Tidak berlebihan rasanya, kalau Gunung Tambora dikatakan sebagai salah satu ‘laboratorium gunung api dunia’, yang menyimpan banyak misteri untuk dapat dipecahkan secara sains. Letusan Tambora juga bisa dikatakan sebagai salah satu asset bangsa yang potensial dan berdampak luas, mengingat sejarah panjang Tambora yang unik serta kekayaan potensi yang dimilikinya, “ ujar Harley Sastha.

Sejauh ini, dokumenter Majestic Tambora telah diputar dan turut disaksikan oleh tokoh-tokoh pecinta alam pada akhir bulan Januari lalu di Perpustakaan Nasional Jakarta. Kedepannya Arei juga akan menggelar pemutaran dokumenter tersebut diseluruh toko Arei dan juga keberbagai komunitas pecinta alam lainnya diseluruh Indonesia.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Dinilai Berbahaya, Jalur Pendakian Gunung Tambora Ditutup

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI