Suara.com - Perkembangan dunia seni di Indonesia membuat ilustrator semakin banyak dan menghasilkan karya-karya yang membanggakan.
Menyadari tingginya potensi ilustrator asal Indonesia, Sovlo sebagai salah satu brand fashion lokal pun meluncurkan kampanye Bangga Ilustrator Lokal yang berlangsung sejak tahun lalu. Targetnya, Sovlo akan berkolaborasi dengan 500 ilustrator di Indonesia!
“Langkah kolaborasi dengan ilustrator yang dilakukan SOVLO selama ini sangat menggembirakan hasilnya. Selama ini pula kami melihat bahwa sangat banyak ilustrator Indonesia yang karyanya sangat bagus dan berpotensi. Melalui kampanye Bangga Ilustrator Lokal, kami ingin membuka pintu seluas-luasnya dan menjadi wadah bagi ilustrator lokal, agar karya mereka bisa menghasilkan, bahkan bisa menjadi sumber penghidupan, khususnya di masa pandemi ini,” jelas Lidya Valensia, CEO dan Founder Sovlo, dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
Strategi kolaborasi dengan ilustrator lokal, plus kualitas produk yang baik, semakin mendongkrak nama SOVLO di industri fesyen dalam negeri. Sebagai produk karya anak bangsa, SOVLO memiliki keleluasaan dan memilih untuk mengeksplorasi tema-tema positif dan menguatkan seperti Indonesian Strong Woman, Kembang Nusantara, dan Colorful Indonesia yang disukai konsumen, selain juga tema-tema unik dari para ilustrator yang sudah berkolaborasi.
Baca Juga: Lewat Kolaborasi, Sovlo Ubah Krisis Jadi Peluang di Masa Pandemi Covid-19
“Untuk kolaborasi dengan para ilustrator, SOVLO memang menyarankan ilustrator yang bekerja sama untuk menggali inspirasinya dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dan semangat Keindonesiaan. Tujuannya agar karya-karya yang kami wujudkan menjadi produk, bisa dekat di hati masyarakat luas,” ungkap Lidya Valensia menambahkan.
Ilustrator yang berkolaborasi dengan SOVLO bisa datang dari beragam latar belakang. Salah satunya adalah Joanne (Djoanneth) seorang arsitek di salah satu studio arsitektur di Jakarta. Sejak kecil sudah hobi menggambar, di awal tahun 2021 Joanne mencoba ilustrasi digital. Metode inilah yang digunakannya untuk melahirkan karya untuk SOVLO. Perkenalan Joanne dengan SOVLO sendiri dimulai lewat Instagram, saat SOVLO sedang mengeksplorasi tema Colourful Indonesia.
“Ketika mulai kontak dengan SOVLO, saya diminta mengangkat tema Colorful Indonesia. Cukup luas dan memicu saya mencari hal baru di luar budaya, flora atau fauna. Akhirnya saya tertarik mengangkat tema pahlawan nasional, karena pahlawan memiliki latar belakang seperti suku, ras, dan agama yang berbeda-beda, tetapi punya satu tujuan untuk Indonesia. Jadi orang yang berjuang itu beragam. Dari situlah, saya menemukan Colourful Indonesia versi saya, kemudian dituangkan SOVLO sebagai produk fesyen, salah satunya kemeja” jelas Joanne.
Mirip dengan pengalaman Joanne, Melissa (MelissaChaw13) juga menemukan SOVLO lewat Instagram. Ilustrasi karya Melissa yang penuh warna dan fun diwujudkan menjadi beberapa jenis produk fesyen, mulai dari kemeja, tas, hingga laptop sleeve. Guratan ilustrasinya ini, mengantar Melissa berhasil menjadi salah satu ilustrator SOVLO dengan hasil penjualan terbesar.
“Alasan saya mengajukan karya ke SOVLO karena baru pertama kali menemukan ada wadah bagi ilustrator lokal untuk mewujudkan karyanya menjadi produk,” ucap Melissa.
Baca Juga: Sebelum Desain Pamflet, Ada Baiknya Perhatikan Hal Ini
Selain mendapatkan penghasilan tambahan, secara keseluruhan, pengalaman berkolaborasi dengan SOVLO sangatlah berkesan. Hal ini diutarakan Moudy Angela (sketchymo.id), illustrator SOVLO yang juga ibu rumah tangga dengan 2 anak yang gemar mengisi waktunya dengan membuat ilustrasi.
“Saat mulai berkolaborasi, saya diajak main ke tempat produksi dan bertemu dengan para pekerja dan penjahit. Hal ini yang membedakan kolaborasi saya dengan yang sebelumnya. Baru pertama kali dibolehkan melihat tempat produksi dan kami sebagai ilustrator dianggap sebagai keluarga. Ini membuat saya ingin bisa terus kolaborasi dengan SOVLO,” ungkap Moudy.
Ketiga ilustrator ini juga memuji sistem bagi hasil yang diterapkan SOVLO, karena bisa menguntungkan mereka juga sebagai ilustratornya, apalagi saat ini SOVLO juga telah hadir dengan toko offline di POS Bloc, Urban Farm PIK, Pantjoran PIK dan Matalokal MBloc Space, tidak cuma di online marketplace seperti Tokopedia dan Shopee.
“Sistem bagi hasil yang diterapkan SOVLO juga sangat terbuka. Perhitungannya detail dan transparan. Kami bahkan pernah zoom bersama untuk membahas perhitungan penjualan produk, jadi ilustrator lain juga saling tahu dan tidak ada kesalahpahaman. Rasio pembagiannya juga cukup menguntungkan dibanding kolaborasi saya sebelum-sebelumnya dengan brand lain,” tambah Moudy Angela.
Suksesnya kolaborasi dengan 15 ilustrator, mendorong SOVLO untuk secara resmi meluncurkan kampanye Bangga Ilustrator Lokal di akhir tahun lalu. Langkah SOVLO ini juga didukung oleh ilustrator-ilustrator yang sudah berkolaborasi dengan SOVLO.
“Dengan menggandeng lebih banyak ilustrator dengan beragam latar belakang, kami ingin SOVLO bisa menangkap ide, aspirasi, gaya dan estetika modern khas Indonesia yang tumbuh dan berkembang di berbagai daerah. Jika memang estetikanya bisa menarik perhatian masyarakat, maka perlu kita tumbuhkan bersama. Kami berharap kampanye ini bisa diterima masyarakat dan agar para ilustrator lokal dan pekerja kreatif tidak ragu untuk turut serta dalam Bangga Ilustrator Lokal. Semoga semangat kebersamaan ini bisa menginspirasi dan membuat semakin banyak orang bersemangat untuk sama-sama berjuang bangkit,” tutup Lidya Valensia.