2. Pertimbangkan Latar Belakang Pendidikan
Untuk menjadi data analyst, umumnya memerlukan gelar sarjana di bidang STEM seperti matematika, statistik, teknik, atau sistem informatika.
Tapi, profesi data scientist memerlukan lebih banyak kemampuan teknis yang spesifik seperti kemampuan programming, machine learning, data mining, dan data modeling, sehingga pendidikan lebih tinggi diperlukan untuk posisi ini.
Guna meningkatkan peluang sukses sebagai seorang data scientist, diperlukan pendidikan S2 di bidang ilmu komputer atau ilmu data.
3. Riset Gaji dan Jenjang Karir
Tingkat pengalaman dan kualifikasi yang diperlukan data analyst dan data scientist cukup berbeda, dan hal ini mempengaruhi kompensasi dan jenjang karir dalam dua profesi tersebut.
Menurut “Laporan Tren dan Gaji Pekerja Digital Indonesia 2021” oleh Glints, rata-rata gaji seorang data analyst di Indonesia berkisar 10 hingga 24 juta rupiah.
Sedangkan data scientist yang umumnya dianggap sebagai peran yang lebih senior, memiliki kisaran gaji lebih tinggi yaitu 10 hingga 27 juta rupiah.
Secara jenjang karir, data analyst yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun punya kesempatan untuk mengembangkan karir menjadi seorang developer.
Baca Juga: 5 Profesi Anak Muda Kreatif yang Kekinian Banget, Tertarik Mencoba?
Sedangkan data scientist berpeluang untuk menduduki peran senior seperti data architect atau data engineer.