Suara.com - Waktu senggang yang dimiliki masyarakat karena pembatasan aktivitas sepanjang pandemi Covid-19 membuat produk-produk perawatan kulit (skincare) menjadi sangat diminati.
“Tadinya, kosmetik jenis dekoratif cukup baik penjualannya, kemudian drop 35%, berubah menuju kategori skincare karena WFH (work from home), sehingga ada waktu senggang untuk merawat diri. Pandemi merupakan era skincare," ujar CEO Martha Tilaar Group, dalam Industry Outlook #IIO2022, Jakarta, Rabu (9/1/2022).
Berdasarkan hasil survei Inventure-Alvara, sebanyak 39,6% responden lebih mengutamakan efek glowing saat menggunakan skincare, yang disusul dengan efek whitening sebanyak 21,7%.
Terkait efek glowing, ketika menggunakan skincare adalah karena adanya pergeseran standar. Hal ini terkait dengan kebiasaan mengikuti drama kekinian, yang banyak digemari kaum perempuan dan milenial.
Baca Juga: 5 Pemicu Jerawat pada Wajah yang Perlu Diketahui, Segera Hindari!
“Kalau dulu, anti-aging dan whitening digemari. Sekarang pengaruh K-drama dan K-kosmetik membuatnya bergeser ke glowing,” tambah Killa.
Terkait dengan pembelian produk kecantikan, sebanyak 49,1% responden lebih menyukai membeli produk kecantikan di official store, yang kemudian disusul pembelian secara langsung di toko offline sebesar 37%.
“Dulu perlu ada physical store dimana-mana dan harus ada tester, tapi kini, dengan terbukanya informasi online dimana-mana, maka review menjadi sangat penting untuk konsumen dalam membeli produk baru atau repeat. Akibatnya, reason to believe menjadi tinggi sekali,” ujar CEO Martha Tilaar Group.