Suara.com - Sawar kulit atau skin barrier adalah lapisan terluar kulit yang harus dipastikan selalu kesehatannya. Itu dilakukan agar bakteri, virus dan kuman tidak mudah masuk dan menjadi masalah kulit.
Ibarat rumah, skin barrier adalah tembok yang harus tahan dari retak dan bocor. Pertanyaanya kini, bagaimana cara memperbaiki skin barrier yang rusak?
Dijelaskan Dermatologist sekaligus Skin Expert, dr. Kardiana Dewi, Spkk, jika skin barrier ibarat tembok, maka agar tidak mudah retak harus menggunakan bahan seperti semen sebagai perekat.
"Karena aktivitas sehari-hari aktivitas kulit jadi terganggu. Maka kalau kulit kering, yang pertama yaitu kembalikan skin barrier jadi utuh kembali. Kalau tidak utuh maka akan mudah terganggu," ujar dr. Kardiana dalam acara launching Marina Expert White and Glow, Selasa (8/2/2022).
Lebih lanjut dr. Kardiana mengatakan untuk memperbaiki skin barrier, setidaknya butuh tiga bahan dalam produk perawatan kulit yakni ceramic, vitamin C, hingga niacinamide.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai bahan-bahan tersebut beserta fungsinya.
1. Ceramic
Ini merupakan bahan aktif dalam skincare yang mampu merapatkan kembali sawar kulit yang rusak. Bahan ini punya ukuran seperti cairan yang bisa masuk hingga ke celah terkecil karena berukuran nano.
Selain itu ceramic juga punya efek melembapkan, sehingga kulit tidak mudah kering, dan kuman hingga bakteri tidak mudah masuk ke kulit.
2. Vitamin C
Kandungan ini sangat penting untuk masyarakat yang hidup di daerah iklim tropis seperti Indonesia.
Baca Juga: Tren Penggunaan Moisturizer Meningkat, Bisa Menutrisi dan Lindungi Skin Barrier
Ini karena paparan sinar matahari bisa mempercepat pembentukan melanin, sehingga kulit lebih mudah berwarna gelap. Atau singkatnya, bahan aktif ini juga ampuh membuat kulit tidak mudah berwarna kusam.