Suara.com - Cermin bisa memantulkan benda apa pun yang ada di depannya dengan sangat mirip. Dalam ilmu fisika, fenomena itu termasuk dalam pemantulan cahaya.
Pemantulan cahaya pada dasarnya merupakan proses terpancarnya kembali cahaya apabila mengenai permukaan benda yang terkena cahaya tersebut.
Cahaya yang jatuh pada bidang pembatas dua material mengalami pemantulan dengan sudut pantul yang sama persis dengan sudut datang.
Dikutip dari Ruang Guru, sifat pemantulan cahaya yang memenuhi sudut datang sama dengan sudut pantul memunculkan peristiwa pemantulan yang berbeda ketika permukaan pembiasnya rata atau tidak rata.
Baca Juga: Warga Labuan Cermin Digegerkan dengan Kemunculan Buaya 4,7 Meter: Dibuatkan Kandang
Cahaya yang dipantulkan sejajar ketika berkas cahaya sejajar yang jatuh pada bidang pembatas dengan permukaan rata. Peristiwa ini biasa disebut pemantulan teratur.
Cahaya yang dipantulkan memiliki arah tidak teratur ketika bekas cahaya sejajar jatuh pada bidang pembatas yang permukaannya tidak rata. Peristiwa itu disebut juga dengan pemantulan baur atau difus.
Pemantulan teratur biasanya terjadi pada cermin, memiliki sifat yang menyilaukan dan ukuran bayangan yang terbentuk sesuai dengan ukuran benda. Cermin memantulkan hampir seluruh cahaya yang mengenainya.
Sedangkan pada pemantulan baur, berkas cahaya pantulnya tidak menyilaukan dan tempat yang tidak terkena cahaya secara langsung masih dapat terlihat terang.
Mudahnya, perbedaan pemantulan teratur dan pemantulan baur yaitu, ketika bercermin pada cermin yang bersih itulah yang disebut pemantulan teratur. Sedangkan apabila bercermin di cermin yang kotor, bayangan tidak akan jelas dan disebut sebagai pemantulan baur.
Baca Juga: Kemunculan Buaya Sepanjang 4,7 meter di Labuan Cermin Berau, Warganet: Aman Kah Sudah?