Mitos dan Fakta Seputar Susu dan Produk Olahannya

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 05 Februari 2022 | 12:26 WIB
Mitos dan Fakta Seputar Susu dan Produk Olahannya
Susu dan produk olahan susu. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Susu dan produk olahan susu tak hanya dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak, tetapi juga orang dewasa dan bahkan lansia. Hal itu lantaran susu dan produk olahannya, seperti yogurt dan keju, memiliki kandungan nutrisi yang berguna bagi kesehatan tubuh.

Susu dan turunannya tak hanya kaya akan kalsium, tapi juga kaya akan berbagai kandungan baik seperti protein, Vitamin A, B1, B2, fosfor, dan mineral lainnya. dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK, seorang dokter spesialis gizi klinik, mengatakan bahwa produk susu juga dapat mendukung kesehatan sehari-hari serta kesehatan jantung dan syaraf.

"Tapi sama halnya makanan lain, jangan lupa untuk mengonsumsi susu setiap hari dalam jumlah yang sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan," kata dr. Christin.

Meski memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, sayangnya masih banyak sejumlah mitos terkait dengan pengonsumsian dan pengolahan susu dan produk olahannya.

Baca Juga: Viral Istri Minta Dibuatkan Jasuke, Kreativitas Suaminya Sukses Bikin Tercengang

Berikut adalah sejumlah mitos dan fakta seputar susu dan produk olahan susu, mengutip siaran resmi Greenfields.

1. Mitos: Susu dan produk olahannya, seperti yogurt, tidak dapat dikonsumsi bersamaan.

Fakta: Mengonsumsi berbagai produk susu secara bersamaan sebenarnya tidak apa-apa. Bagi para penggemar produk susu, Anda tetap bisa menikmati susu bersama keju, atau susu bersama yogurt.

Tetapi, pastikan Anda mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar, ya. Misalnya, jika Anda biasa mengonsumsi susu sebanyak 250 ml, coba untuk kurangi takarannya menjadi 150 ml jika ingin mengonsumsinya bersama yogurt atau keju.

2. Mitos: Minum susu di malam hari membuat gemuk

Baca Juga: Viral Baby Sitter vs Sapi Duel Rebutan Dot Susu, Warganet: Mau Ketawa Tapi Kasihan

Fakta: Salah satu faktor yang bisa menambah berat badan adalah mengonsumsi makanan atau minuman yang melewati batas konsumsi kalori harian. Selama Anda tidak melewati batas kalori harian, minum susu di malam hari tidak akan berpengaruh pada berat badan.

Yang perlu diperhatikan adalah jarak antara waktu minum susu dan tidur di malam hari. Pastikan Anda memberi waktu yang cukup untuk badan mencerna susu sebelum tidur, ya.

3. Mitos: Minum susu di malam hari bisa menambah tinggi badan.

Fakta: Secara ilmiah, susu kaya akan protein dan mengandung asam amino tinggi, yang penting untuk pertumbuhan. Dan di malam hari, ada beberapa asam amino yang bekerja lebih optimal saat beristirahat. Saat tidur, Anda berada dalam kondisi puasa dan tubuh kekurangan energi.

Dalam kondisi ini, tubuh akan mengambil energi cadangan, salah satunya dari otot. Dengan minum susu sebelum tidur, Anda menabung asupan energi yang nantinya akan digunakan oleh tubuh saat tertidur.

4. Mitos: Orang yang memiliki intoleransi laktosa sama sekali tidak bisa mengkonsumsi susu.

Fakta: Ada beberapa orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa yang dikandung susu, yang menyebabkan tubuhnya memberi reaksi yang kurang baik saat mereka mengonsumsi susu, misalnya mual, diare, atau gatal-gatal.

Terdapat perbedaan antara alergi dan intoleransi susu. Orang yang memiliki alergi susu sama sekali tidak bisa mengonsumsi susu, namun mereka dengan intoleransi susu tetap bisa mengkonsumsi susu dalam jumlah yang terbatas.

Orang dengan intoleransi laktosa dapat mengonsumsi sekitar 150-200 ml susu per hari agar tubuh tidak memberikan reaksi. Namun jika Anda ragu, dianjurkan untuk konsultasi dengan dokter gizi untuk memastikan apakah Anda memiliki alergi atau intoleransi susu.

5. Mitos: Tidak ada perbedaan dalam cara penyimpanan susu segar dan susu UHT.

Fakta: Terdapat beberapa macam susu seperti susu sapi segar dan susu UHT, dan cara menyimpannya pun berbeda-beda, lho. Dan ini harus sangat Anda perhatikan. Kalau tidak disimpan dengan benar, kandungan nutrisi pada susu bisa hilang.

Rekomendasi penyimpanan yang tepat untuk susu segar yang telah dikemas adalah disimpan pada suhu 0-4 derajat Celsius. Susu dengan kemasan yang telah dibuka dapat bertahan selama kurang lebih 4 hari di dalam lemari es dan kurang lebih 4 jam pada suhu ruangan.

Susu UHT sekali minum, dapat disimpan dalam suhu ruangan dan dapat bertahan hingga 9 bulan. Susu UHT 1 liter sebaiknya langsung disimpan di dalam lemari es setelah dibuka.

6. Mitos: Susu full cream adalah pilihan terbaik untuk lansia.

Fakta: Dua masalah utama pada lansia adalah tidak mau makan dan makan terlalu banyak. Seiring dengan berjalannya waktu, biasanya nafsu makan akan berkurang.

Bagi lansia yang cenderung tidak mau makan, dapat diberikan susu full cream dengan jumlah kalori yang lebih tinggi dan lebih padat akan nutrisi. Untuk lansia yang biasa banyak makan dan memiliki masalah seperti diabetes, berikan produk dairy yang rendah gula dan rendah lemak ataupun tanpa lemak. Sesuaikan produk dairy untuk lansia dengan kebutuhan mereka.

7. Mitos: Saat dimasak, kandungan gizi pada susu akan hilang.

Fakta: Produk susu mengandung protein, vitamin, dan mineral yang rentan mengalami kerusakan saat dimasak. Jadi, saat Anda memasak menggunakan bahan produk olahan susu, sebaiknya tidak terlalu lama atau hingga mengeluarkan asap (mencapai smoking point) yang artinya suhu sudah terlalu panas. Saat itu, kandungan nutrisi di dalam susu sudah mulai terganggu.

Selain mengganggu nutrisi, pemanasan dengan suhu yang terlalu tinggi atau terlalu panas juga dapat mengubah tekstur susu menjadi pecah atau bahkan menggumpal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI