Suara.com - Seorang wanita asal China mengungkap kisahnya yang punya anak sebagai ibu tunggal atau single mother. Wanita ini dikritik karena punya anak tanpa memiliki suami.
Melansir news.com.au, model dan pebisnis bernama Li Xueke tersebut bermimpi punya anak di usia 30 tahun.
Meski begitu, Li Xueke tidak kunjung menemukan pria yang tepat. Wanita ini akhirnya memutuskan punya anak sendiri dengan metode IVF atau bayi tabung.
Metode bayi tabung sendiri dilarang di China bagi perempuan yang belum menikah. Selain itu, memiliki anak dari ibu pengganti atau surogasi juga dilarang.
Sebagai tambahan, wanita lajang tidak boleh membekukan sel telur di China. Praktek membekukan sel telur dan sel sperma hanya berlaku bagi mereka yang telah menikah.
Terlepas dari rintangan tersebut, Li Xueke tetap memutuskan untuk punya anak sendiri dengan mengunjungi klinik di Thailand.
Menurut South China Morning Post, Li akhirnya punya anak kembar tiga setelah mengunjungi klinik bayi tabung empat tahun silam.
Li Xueke berhasil memiliki anak berkat donor sperma dari seorang pria Inggris.
Menurut Li, ia ingin mendapat donor sperma dari orang asing untuk menghindari rumor bahwa dirinya menjadi selingkuhan pria kaya di China.
Baca Juga: Yuni Shara Berat Lepas Putra Sulung Kuliah di Luar Negeri: Selamat Belajar Hidup Abang
Li Xueke melahirkan pada 2019 silam. Ia memiliki anak kembar tiga yaitu dua laki-laki dan satu perempuan.
Meski begitu, kehidupan Li Xueke sebagai ibu tunggal sering dikritik. Beberapa menganggapnya egois karena memilih menjadi ibu seorang diri dan tidak mencari sosok suami untuk membesarkan anak-anaknya.
Keputusan Li ini juga sempat membuat ibunya ragu. Padahal, ibu Li Xueke juga melakukan hal yang sama sebagai ibu tunggal setelah bercerai dari suami.
Karena alasan itulah, Li Xueke sempat menyembunyikan kehamilannya dari sang ibu dan baru mengungkapkannya sebulan setelah anak-anaknya lahir.
"Aku dibesarkan ibuku seorang diri. Ibuku sudah memberiku cinta yang cukup. Aku tidak merasa aku berbeda dari orang lain," ungkap Li soal keputusannya.
"Sebaliknya, latar belakang keluargaku telah memberiku motivasi besar dan membuatku lebih kuat serta mandiri."
"Aku rasa hal terpenting untuk diberikan kepada anak adalah cinta yang cukup, tak peduli dari ibu atau ayah. Saat ini, ibu dan bibiku membantuku membesarkan anak-anakku. Mereka cinta anak-anakku sama sepertiku."
"Keluarga kami bahagia setiap hari, penuh rasa senang dan tawa. Aku percaya, atmosfer inilah yang paling penting," tutup Li Xueke soal keputusannya punya anak tanpa suami.