Suara.com - Seorang wanita asal China mengungkap kisahnya yang punya anak sebagai ibu tunggal atau single mother. Wanita ini dikritik karena punya anak tanpa memiliki suami.
Melansir news.com.au, model dan pebisnis bernama Li Xueke tersebut bermimpi punya anak di usia 30 tahun.
Meski begitu, Li Xueke tidak kunjung menemukan pria yang tepat. Wanita ini akhirnya memutuskan punya anak sendiri dengan metode IVF atau bayi tabung.
Metode bayi tabung sendiri dilarang di China bagi perempuan yang belum menikah. Selain itu, memiliki anak dari ibu pengganti atau surogasi juga dilarang.
Sebagai tambahan, wanita lajang tidak boleh membekukan sel telur di China. Praktek membekukan sel telur dan sel sperma hanya berlaku bagi mereka yang telah menikah.
Terlepas dari rintangan tersebut, Li Xueke tetap memutuskan untuk punya anak sendiri dengan mengunjungi klinik di Thailand.
![Ilustrasi bayi tabung [shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/01/03/75015-ilustrasi-bayi-tabung-shutterstock.jpg)
Menurut South China Morning Post, Li akhirnya punya anak kembar tiga setelah mengunjungi klinik bayi tabung empat tahun silam.
Li Xueke berhasil memiliki anak berkat donor sperma dari seorang pria Inggris.
Menurut Li, ia ingin mendapat donor sperma dari orang asing untuk menghindari rumor bahwa dirinya menjadi selingkuhan pria kaya di China.
Li Xueke melahirkan pada 2019 silam. Ia memiliki anak kembar tiga yaitu dua laki-laki dan satu perempuan.