Suara.com - Awal tahun 2022 ini menjadi momentum yang tepat untuk menyusun resolusi keuangan, salah satunya memulai investasi. Pasalnya, iklim investasi di tahun macan air ini tengah membawa angin segar bagi para calon investor.
Di awal kasus Omicron pertama di Indonesia, IHSG sempat melemah dan terjadi penurunan bursa. Kendati demikian, secara keseluruhan angka IHSG mengalami kenaikan sebesar 10% secara year to date (ytd) dan menempati urutan keempat di kawasan Asia Tenggara, lebih unggul dari Malaysia dan Filipina.
Saat ini tema besar pemulihan ekonomi menjadi isu utama yang diusung oleh pemerintah. Pemerataan vaksin di seluruh provinsi, kebijakan finansial dan fiskal, serta pertumbuhan struktural yang kuat, diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi negara di tahun ini.
Nah, buat Anda yang tertarik untuk memulai investasi di tahun macan air ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan investasi. Berikut 4 tips dari Astra Life buat Anda para calon investor:
Baca Juga: Jangan Tergiur, Masyarakat Harus Perhatikan Hal Ini Sebelum Investasi Web Trading
1. Kenali Profil Risiko
Sebelum memulai investasi, ketahui lebih dulu profil risiko pribadi. Profil risiko adalah seberapa besar seseorang bisa menoleransi tingkat risiko dari investasi. Untuk profil risiko sendiri ada tiga jenis, yaitu:
a. Konservatif
Tipe ini adalah tipe investor dengan profil risiko yang paling rendah. Investor di tipe ini menginginkan jenis investasi sangat rendah risiko, imbal yang relatif stabil, dan cenderung memiliki ketakutan apabila investasi pokoknya berkurang.
b. Moderat
Investor tipe ini memiliki profil risiko sedang, memiliki tujuan keuangan jangka menengah dan sudah siap dengan imbal hasil fluktuatif, tetapi masih ragu-ragu mengambil risiko.
c. Agresif
Investor dengan tingkat profil risiko agresif sangat siap menghadapi risiko modal berkurang atau bahkan hilang, demi imbal hasil yang sama-sama tinggi.
2. Gunakan ‘Uang Dingin’
Uang dingin artinya uang yang dipakai untuk berinvestasi merupakan dana yang sudah disisihkan dari pendapatan sesuai alokasinya. Hindari menggunakan pos-pos dana seperti dana darurat, dana pendidikan atau berutang ke orang lain demi investasi.
Baca Juga: Benarkah Binomo Judi? Ini Penjelasan Lengkapnya
3. Cari Tahu Legalitas Lembaga Terkait
Waspadalah terhadap berbagai penawaran menggiurkan yang datang. Agar tidak terjerat investasi bodong, yang diperlukan adalah mengetahui legalitas dari lembaga penyelenggara investasi.
Selain itu, Anda juga dapat melakukan pengecekan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait status lembaga tersebut. Jika belum terdaftar, maka sebaiknya jangan menginvestasikan dana di lembaga tersebut.
4. Manajemen Risiko
Setiap investasi pasti ada risiko yang mengiringinya. Disarankan untuk tidak mengalokasikan seluruh dana yang dimiliki ke dalam satu jenis investasi. Lakukan diversifikasi untuk meminimalkan risiko yang akan terjadi.
Tidak kalah penting untuk berinvestasi, sebaiknya bisa melindungi diri lebih dulu dengan asuransi, agar mendapatkan perlindungan ekstra baik dari asuransi jiwa ataupun kesehatan. Misalnya dengan Astra Life yang menyediakan produk Flexi Life asuransi jiwa yang memberikan perlindungan terhadap risiko meninggal dunia dengan uang pertanggungan hingga Rp 5 miliar. Proses registrasi bisa dilakukan secara online di ilovelife.co.id hanya dalam waktu 5 menit tanpa harus melakukan pengecekan medis.