Suara.com - Memasuki era web 3.0, masyarakat akan semakin menyadari, lapangan kerja kini mulai berkurang, karena sumber daya manusia (SDM) kini mulai tergantikan oleh teknologi digital.
Bahkan, dalam era web 3.0, intelektualitas buatan (artificial intelligence) yang diusung, memungkinkan satu aplikasi dengan aplikasi lainnya dapat berinteraksi.
Tentu, hal ini akan lebih memanjakan penggunanya. Hingga berkurangnya interaksi manusia secara emosional di dunia nyata dan ini akan mengurangi fitrah manusia sebagai mahluk sosial atau yang disebut dengan dehumanisasi.
"Dengan berkurangnya lapangan pekerjaan tadi, maka pencari kerja banting stir membuka usaha. Banyak startup-starup baru yang mencoba untuk membuat usaha dengan menitik beratkan pada pendanaan atau investasi yang disebut Unicorn," kata Deputy CEO Mili, Erik Yoachim, dalam Temu Tatap Muka Real Success With Linked-In, yang digelar Linked-In, Syarea World dan Mili, Rabu (2/2/2022).
Baca Juga: 5 Lapangan Kerja Baru yang Akan Muncul karena Metaverse
Sayangnya, tidak mudah membuat usaha tersebut. Tentu ada risiko yang besar dalam menjalani bisnis start-up. Bahkan, tak sedikit yang akhirnya masuk ke dalam lubang kebangkrutan.
Dijelaskan Influencer Linked-in Syamsul Safin, penyebabnya perusahaan startup bangkrut adalah karena kehabisan modal di tengah jalan usaha. Hingga pada akhirnya membuat mereka terlilit utang.
"Inilah yang dinamakan bakar uang, modal sudah keluar, usaha sudah berjalan, karyawan mulai tidak dibayar dan bisnis ngap-ngapan," tambahnya.
Inilah yang membuat Syamsul Safin, sangat konsen kepada pengusaha yang ingin terbebas dari utang, dan membantu para banker agar angka NPL tidak tinggi. Salah satunya adalah dengan berkumpul bersama dalam acara tatap muka nasional yang digelar Linked-in.
Linked-In adalah media sosial bagi para professional di segala bidang. Data pengguna linked-in seluruh dunia saat ini sudah mencapai 740 juta pengguna, dan sekitar 21 juta pengguna berasal dari Indonesia.
Baca Juga: Bisa Bayar Nontunai dan Punya e-Menu, Warung Angkringan Ini Sukses Bertahan Saat Pandemi
Diharapkan, acara seperti ini dapat berkontribusi untuk mengurangi pengangguran di Indonesia, serta dapat membantu calon pekerja agar bisa segera mendapatkan pekerjaan impian dengan tepat.