Kebiasaan Food Delivery Bikin Jumlah Sampah di Bali Makin Menumpuk

Jum'at, 04 Februari 2022 | 09:07 WIB
Kebiasaan Food Delivery Bikin Jumlah Sampah di Bali Makin Menumpuk
Ilustrasi sampah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah dua tahun diterpa pandemi Covid-19, industri pariwisata Bali kini mulai kembali menggeliat.

Sayangnya, itu juga berarti bahwa masalah sampah di Pulau Dewata akan terus bertambah jika tidak diolah dan didaur ulang dengan baik.

Untuk mengantisipasi masalah tersebut, Bali membuat program edukasi bertajuk Yok Yok Ayok Daur Ulang!

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali Drs. I Made Teja mengakui bagaimana peraturan kuncian atau lockdown juga sempat meningkatkan jumlah sampah di Bali.

"Mengurangi aktivitas di luar ruangan sangat berpengaruh dengan peningkatan sampah, terutama sampah PS Foam atau styrofoam,” ujar Teja dalam konferensi pers, Kamis (3/2/2022).

Di sisi lain, ada kebijakan pengelolaan sampah yang sudah tertuang di dalam Peraturan Gubernur (Pergub) 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber.

Dalam Pergub itu disebutkan, penghasil sampah dalam pengelolaan sampah wajib menggunakan barang dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.

Apalagi kata Teja, naiknya sampah seperti sampah PS Foam selama pandemi berbanding lurus dengan meningkatnya kebiasan pesan-antar makanan atau layanan food delivery akibat pembatasan aktivitas luar rumah

"Hal tersebut dilatarbelakangi dari cara pandang bahwa pandemi Covid-19 membuat para pedagang membutuhkan kehigienisan dalam menjaga makanan yang telah disajikan," imbuh Teja.

Baca Juga: Laga Persikabo 1973 vs Bali United Tetap Jalan, Akun Instagram Liga 1 Diserang Netizen

Begitu juga dengan kebutuhan kemasan makanan agar tetap terjaga keamanannya dari berbagai kontaminasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI