Suara.com - Pernikahan memang biasanya menjadi hari yang tak terlupakan. Namun cara mempelai wanita ini untuk membuat hari pernikahannya menjadi tak terlupakan sungguh membuat publik meradang.
Pasalnya sang mempelai wanita dengan percaya diri mendatangi agenda pernikahannya sendiri hanya dengan mengenakan kaus, celana pendek, serta sandal jepit. Bukan hanya itu, sang mempelai wanita juga menunjukkan sikap tidak sopannya kepada keluarga suaminya, bahkan ketika sang calon mertua sudah mencoba bersabar menghadapi tindak-tanduknya.
Mengutip SAOstar, mempelai wanita dari China itu tiba-tiba datang ke pernikahan dengan pakaian yang jauh dari kata layak ketika suaminya sudah berpenampilan sangat rapi. Demi menghindari suasana yang semakin canggung, pembawa acara lantas menyarankan sang mempelai wanita untuk berganti pakaian.
Sayangnya, imbauan tersebut malah ditepis dengan kasar oleh sang mempelai wanita. "Saya suka memakai ini, jadi kenapa? Kalau mau upacara pernikahan cepat selesai, ayo lanjutkan. Kalau tidak hentikan saja semua!" balasnya, seperti dikutip Suara.com pada Kamis (3/2/2022).
Baca Juga: Viral Pria Eksibisionis di Tulungagung, Pelaku Diburu Polisi
Orang tua sang mempelai pria lantas mencoba untuk mengendalikan situasi dengan meminta hal serupa dari calon menantunya. Tak disangka, jawaban yang disampaikan malah membuat publik lebih menganga.
"Apakah Anda tidak mengerti? Saya akan melakukan apapun untuk menunjukkan apa dan siapa yang membuat saya tidak bahagia," jelasnya.
Usut punya usut, rupanya sikap kasar sang mempelai wanita bermula dari kurangnya nilai mahar pernikahan yang diberi kala itu. Merasa tersinggung dengan nilai mahar yang sedikit, keluarga meminta sang mempelai wanita untuk mempermalukan keluarga calon besan mereka sebagai wujud pembalasan.
Dorongan untuk bertindak semena-mena ini juga bermula dari keiniginan orang tua mempelai wanita mengenai nilai mahar untuk putrinya. Mereka menetapkan nilai mas kawin yang sangat besar sehingga tidak mampu dipenuhi oleh calon suami putrinya yang hanya berasal dari keluarga petani biasa.
Pihak keluarga mempelai wanita semula sudah tidak menyetujui kelanjutan rencana pernikahan ini. Namun paras tampan calon suami membuat sang mempelai wanita mengotot meminta pernikahan dilanjutkan, sehingga restu itu akhirnya turun dengan syarat seluruh agenda upacara pernikahan ditanggung oleh pihak mempelai laki-laki.
Meski syarat sudah disepakati, kini pihak keluarga mempelai perempuan merasa tersinggung dengan sedikitnya nilai mahar yang disanggupi keluarga besannya. Bahkan keluarga mempelai wanita menilai sang besan sudah memandang rendah putrinya lantaran memberi mas kawin yang dianggap tak layak.
Sikap sang mempelai wanita yang begitu kasar pun dimaksudkan untuk mempermalukan keluarga calon suaminya. Namun setelah potongan klip ini diunggah di media sosial, publik beramai-ramai mengecam mempelai wanita dan keluarganya, setra mengklaim bahwa mereka lah yang berakhir kehilangan muka.