Suara.com - Kini banyak kegiatan jual beli dilakukan secara online dan jarak jauh, dan di dalamnya ada kegiatan tawar menawar, yang bisa dilakukan menggunakan teks negosiasi.
Teks negosiasi ini kerap dipelajari dalam bahasa Indonesia, agar siswa bisa membedakan dan memahaminya.
Mengutip Ruang Guru, Kamis (3/2/2022) teks negosiasi adalah teks yang memuat bentuk interaksi sosial, yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak yang memiliki kepentingan berbeda.
Ciri-Ciri Teks Negosiasi
Baca Juga: Iran Siap Lanjutkan Perundingan Nuklir Pekan Ini
Agar bisa dibedakan dengan jenis teks lain, ada beberapa ciri khusus dalam teks negosiasi yang perlu diketahui, seperti sebagai berikut:
- Menghasilkan kesepakatan
- Menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan
- Memprioritaskan kepentingan bersama
- Sarana untuk mencari penyelesaian
- Mengarah pada tujuan praktis
Struktur Teks Negosiasi
Selain cirinya, bentuk dan struktur teks negosiasi juga beda dengan jenis teks lainnya, sebagai berikut:
- Orientasi
- Permintaan
- Pemenuhan
- Penawaran
- Persetujuan
- Penutup
Langkah Membuat Teks Negosiasi
1. Persiapan dan perencanaan
Baca Juga: Komnas HAM Negosiasi dengan KKB untuk Pulangkan Nakes Gerald Sokoy
Pada tahap ini, bisa menentukan tema kegiatan negosiasi. Misalnya, temanya adalah kegiatan jual beli. Atau bisa juga kegiatan negosiasi untuk menentukan kebijakan tertentu di suatu perusahaan, dan sebagainya.
2. Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
Pada kegiatan negosiasi, perlu ditetapkan pihak-pihak yang berkaitan. Misalnya temanya tentang jual beli, maka tentukan siapa yang berperan sebagai penjual dan siapa yang berperan sebagai pembeli.
3. Menentukan hal yang dinegosiasikan
Untuk membuatnya perlu menentukan apa yang ingin dinegosiasikan dalam teks tersebut.
Misalnya temanya jual beli, lalu apa yang diperjualbelikan? Apakah berupa barang atau berupa jasa? Lalu, tentukan juga waktu dan tempat negosiasi.
4. Menyiapkan penyampaian argumen
Pada tahap ini, masing-masing pihak mengutarakan apa yang diinginkan secara bijaksana.
5. Merancang kegiatan tawar menawar dan penyelesaian masalah.
Pada kegiatan ini, dilakukan tawar-menawar antara pihak-pihak yang terlibat untuk mencapai sebuah kesepakatan.
Misalnya temanya adalah jual beli, maka tawar-menawarnya bisa berupa kesepakatan harga barang atau jasa yang diperjualbelikan.
6. Menentukan penutup
Tahap ini merupakan tahap terakhir yang menutup proses negosiasi. Misalnya, antara kedua pihak saling mengucapkan terima kasih dan salam.
Selain itu, jika negosiasi yang dilakukan bersifat formal, maka bisa juga ditutup dengan kesepakatan tertulis dan penandatanganan dokumen tertentu antara pihak yang terlibat.
7. Menulis struktur teks negosiasi
Di tahap ini, bisa menuliskan struktur teks negosiasi, kemudian sesuaikan kerangka tadi dengan struktur teks negosiasi ini.
Seperti yang tadi sudah dibahas, struktur teks negosiasi terdiri atas orientasi, permintaan, pemenuhan, penawaran, persetujuan, dan penutup.
8. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah teks.
Setelah menyesuaikan kerangka dengan struktur, selanjutnya tinggal mengembangkannya menjadi sebuah teks utuh.
Perlu diingat, saat proses mengembangkan kerangka menjadi teks, harus diperhatikan kaidah kebahasaan yang digunakan agar teks negosiasi mudah diterima dan dimengerti oleh pembaca.