Suara.com - Daging Babi jadi salah satu sajian khas Hari Raya Imlek. Dan salah satu menu yang paling umum disajikan adalah sate babi.
Nah, jika Anda berencana untuk menyajikan menu ini di hari raya Imlek nanti, simak tips memilih daging babi untuk dibuat menjadi sate babi berikut.
Menurut Hesti Rahardjo, menantu dari pendiri Sate Babi Bawah Pohon yang sudah melegenda 40 tahun di Bali, varian daging babi ini cenderung bandel, sehingga kita harus benar-benar memahami kapan daging harus dimasak.
"Salah-salah, daging babi bisa keras," ujar Hesti kepada suara.com, dalam acara Indonesian Pork Signature Food Festival di Hublife Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Barongsai Pak Pong, Pewaris Budaya Tionghoa di Gang Pajeksan
Hesti mengatakan bahwa mengolah daging babi sangatlah menantang, karena jenis dagingnya cenderung 'membandel' karena sulit menyerap bumbu. Itu sebabnya, menurut Hesti, bagian terbaik untuk dijadikan sate babi adalah bagian paha bawah.
"Kenapa bagian paha dalam, selain teksturnya yang memang pas, juga lebih juicy," ujar Hesti.
Selain itu, umur babi juga sangat mempengaruhi tekstur daging babi untuk sate. Usia babi terbaik untuk dijadikan sate yaitu berkisar antara 1 hingga 2 tahun.
"Kalau lebih dari 2 tahun biasanya dagingnya lebih bau, karena dia lebih tua," imbuh Hesti.
Ini jugalah yang membuat resep olahan Sate Babi Bawah Pohon Bali jadi lebih istimewa, karena hanya menggunakan bagian paha dalam dan bagian lainnya tidak digunakan.
Selain itu, Hesti juga mengingatkan karena di dalam babi kerap ditemukan parasit, maka pastikan daging babi yang diolah sudah diuji oleh Departemen Kesehatan (Depkes) Kementerian Pertanian.
"Tapi biasanya kalau daging yang ada di supermarket itu sudah diuji Depkes, jadi aman. Yang bahaya itu kalau daging ilegal," tutup Hesti.