2. Sedot Debu Menyeluruh Sampai Tak Tersisa
Bekas renovasi yang paling kentara adalah debu yang jumlahnya banyak dan menumpuk. Debu-debu ini pun bisa dibilang lebih berbahaya bagi kesehatan karena mungkin muncul dan bercampur dari bahan bangunan seperti semen, mortar, amplas, serbuk kayu, dan aktivitas-aktivitas renovasi lainnya.
Oleh karena itu, pastikan semua debu, residu material bangunan, dan segala bekas renovasi dibersihkan sampai tak tersisa. Sedot debu di lantai dan sela-sela dinding menggunakan vacuum cleaner.
Setelah semua debu sudah terangkat, pel lantai dengan cairan pembersih untuk memastikan lantai bebas dari debu. Lantai juga akan semakin mengilap, wangi, dan tidak terasa berdebu di kaki.
3. Jangan Lewatkan Dinding, Plafon, Pintu, dan Jendela
Bukan cuma lantai, pastikan semua bagian eksterior dan interior rumah juga dibersihkan. Mulai dengan membersihkan dinding dengan spons atau lap microfiber yang halus agar tidak menggores cat. Bila ada noda di dinding, campurkan air hangat, sabun, dan cuka untuk menghilangkannya.
Lalu, bersihkan plafon dari debu, sarang laba-laba, dan kotoran lainnya. Gunakan tongkat pembersih multifungsi yang mampu menjangkau plafon yang tinggi dan bersihkan hingga ke sela-sela pertemuan dinding yang menyiku.
Terakhir, lap kusen pintu dan kaca jendela dengan cairan pembersih agar bebas dari debu juga. Setelah semua bagian rumah sudah dibersihkan, Anda sudah bisa melanjutkan proses pembersihan selanjutnya.
4. Optimalkan Sirkulasi Udara untuk Membersihkan Udara
Baca Juga: 5 Tips Sederhana Menjaga Kebersihan Rumah yang Wajib Kamu Coba
Tak hanya yang kasat mata, debu dan partikel-partikel halus yang tidak terlihat dari proses renovasi dan residu bahan bangunan juga akan terbang di udara. Kalau dibiarkan begitu saja, ada risiko debu dan partikel-partikel berbahaya ini untuk terhirup dan menyebabkan masalah pada kesehatan pernapasan.