Suara.com - Pandemi Covid-19 memberi dampak besar dalam berbagai sektor kehidupan selama beberapa tahun ke belakang. Hal inilah yang dirasakan oleh CEO sekaligus Komisaris Crown Group, Iwan Sunito.
Pengusaha asal Surabaya, Jawa Timur tersebut mengaku, perusahaan yang ia bangun juga sempat merasakan gempuran keras yang seakan tak kunjung usai.
Mulanya memang tak mudah. Namun, perlahan tapi pasti, Covid-19 berhasil memaksa Crown Group keluar dari zona nyaman dan membuat aneka inovasi penting yang sebelumnya tidak terpikirkan.
"Adaptasi dan inovasi adalah sebuah keniscayaan, tinggal bagaimana diri kita sendiri, mau atau tidak untuk berubah?" ungkapnya dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.
Salah satu contohnya, kata dia, adalah pada penghujung 2020 saat Crown Group berhasil melakukan transaksi penjualan lintas negara secara online dan real time.
"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Crown Group. Bahkan semua dokumennya di otorisasi secara e-document, sesuatu yang belum pernah kami bayangkan sebelumnya,” paparnya.
Selain menjadi lebih inovatif, Covid-19 juga ternyata tidak menghalangi Crown Group untuk tetap produktif. Situasi aturan pembatasan di mana-mana tidak menghalangi tim untuk tetap aktif berinteraksi baik kepada sesama anggota tim maupun calon klien melalui pemanfaatan teknologi daring.
Bahkan, lanjut dia, produktivitas tim pun menjadi bisa lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Alhasil, Iwan merasa di balik tantangan berat yang dihadirkan Covid-19, ada berkah tersembunyi sepanjang kita mau mengeksplorasinya.
"Saya sendiri selalu berusaha melihat ke sisi lain yang lebih cerah, look at the brighter side. Dan kiranya cukup adil apabila kita mengatakan bahwa terkadang rintangan adalah sebuah berkah. Kenapa? Karena dengan adanya rintangan kita bisa mendorong kemampuan kita secara optimal, push to the limit," ujar dia.
Baca Juga: F1 Perpanjang Kontrak GP Singapura hingga 2028
Iwan juga mengaku awalnya merasakan sulitnya memimpin sebuah perusahaan multinasional saat pandemi terjadi. Akan tetapi, ternyata kondisi itu perlahan-lahan memudar, bahkan berganti menjadi perasaan yang lebih ringan.