Suara.com - Mendirikan bisnis yang berasal dari hobi memang terdengar sederhana dan menyenangkan, karena sebagai pebisnis, Anda mendapatkan kemewahan untuk dapat berkreasi dan berkarya sesuai dengan hobi.
Meski begitu, mendirikan dan menjalankan bisnis berbasis hobi tidak luput dari tantangan bisnis. Tidak hanya mengandalkan minat serta kreativitas, naluri bisnis yang tajam juga sangat penting agar bisnis yang ditekuni dapat menghasilkan keuntungan.
Dalam acara ShopeePay Talk bertajuk 'Ubah Hobi Jadi Bisnis, Kenapa Enggak?', pakar industri bisnis kreatif, Yoris Sebastian, yang sekaligus Founder of OMG Consulting & Co-Founder of Inspigo, mengungkap tiga strategi yang dapat diterapkan dalam membangun bisnis berbasis hobi. Ini dia, mengutip :
1. Tentukan skala prioritas, bangun pola pikir bisnis
Baca Juga: Kreatif dan Berani Mencoba Hal Baru Jadi Kunci Mempertahankan Bisnis di Tengah Pandemi
Salah satu tantangan yang dihadapi ketika membangun bisnis yang berasal dari hobi adalah memposisikan diri antara hobi yang digemari dengan bisnis yang harus terus berjalan dan dikembangkan.
Dalam menjawab tantangan tersebut, pebisnis harus mampu berpikir objektif serta beradaptasi dengan memasang mindset bahwa hobi yang digemari kini bukan lagi kegemaran pribadi, namun telah bertransformasi menjadi sebuah bisnis yang menyangkut kepentingan banyak pihak, sehingga memerlukan strategi bisnis yang matang.
2. Terus eksplorasi hobi untuk menghindari kejenuhan
Tanpa adanya manajemen bisnis dan profesionalitas, bisnis yang berawal dari hobi dapat menjadi bumerang dan beban. Lebih-lebih, hobi yang awalnya menyenangkan dan mendatangkan kebahagiaan, justru bisa mengundang kejenuhan.
Demi menghindari kedua hal tersebut, pebisnis dapat menantang diri untuk menggali hal-hal baru yang belum pernah disentuh sebelumnya. Dengan begitu, semangat eksplorasi dan keingintahuan akan terus menyala seiring dengan perkembangan bisnisnya.
Baca Juga: KH Cholil Nafis Sebut Bisnis Pegadaian Sudah Dipraktikkan Nabi Muhammad SAW
3. Jaga orisinalitas dan berikan sentuhan strategi marketing yang personal
Berangkat dari hobi yang bersifat personal, idealisme dan preferensi pribadi tentu memegang andil ketika sebuah hobi dieksplorasi menjadi bisnis yang menguntungkan. Bagi pebisnis, yang terpenting adalah kemampuan untuk menyelaraskan idealisme dan preferensi pribadi tersebut dengan peluang pasar yang ada.
Yoris Sebastian menyampaikan, “Mengubah hobi atau karya menjadi sebuah peluang bisnis memiliki privilesenya sendiri. Penggiat hobi tentu memiliki kedekatan personal dengan produk atau karya yang dihasilkan serta industri yang digeluti, sehingga bisnis yang didirikan bisa membawa sentuhan cerita yang unik, orisinil, dan personal guna menciptakan brand yang lebih melekat di hati konsumen."
Usaha ini tentunya harus diimbangi dengan kegiatan marketing dan branding yang mengacu pada preferensi dan perilaku konsumen, serta bagaimana hobi dapat menjawab kebutuhan konsumen. Sehingga, pada akhirnya, riset pasar yang diimbangi dengan story telling yang personal, lambat laun akan menggaet komunitas konsumen yang loyal.